Bocah Disodomi
Sebelum Meninggal, Korban Emon Sering Memaki-maki
Saat-saat menjelang meninggal, kata Yanti, keponakanya memperlihatkan keanehan. Dia sering menyebut nama seseorang kemudian memaki-makinya.
Tribunnews.com, SUKABUMI - Saat-saat menjelang meninggal, kata Yanti, keponakanya memperlihatkan keanehan. Dia sering menyebut nama seseorang kemudian memaki-makinya. Tetapi, lagi-lagi Yanti tidak memahami arti makian keponakanya itu.
Biasanya ketika Enjek mulai memaki, Yanti menenangkannya dengan mengolesi minyak di tubuhnya. "Saya ingat Enjek berubah jadi pendiam. Suka bengong anaknya. Mungkin itu (disodomi) penyebabnya," jelas Yanti.
Kini Yanti dan keluarganya sedang berembuk. Mereka berpikir untuk membongkar makam Enjek, sehingga bisa divisum untuk memastikan ada bekas kekerasan seksual atau tidak.
Bahkan, saking sakit hati, Yanti kerap meminta petunjuk agar Enjek menunjukkan tanda-tanda jika menjadi korban sodomi. "Ternyata benar, setiap malam saya cium bau minyak yang saya oleskan di tubuhnya saat sedang sakit. Itu mungkin jadi pertanda," ujar Yanti.
Yanti semakin bulat ingin makam Enjek dibongkar setelah mendengar hukuman minimal yang akan dijatuhkan kepada Emon hanya tiga tahun. Dia kesal, sebab seharusnya pelaku bisa lebih berat. "Mungkin kalau Enjek terbukti meninggal karena disodomi, hukuman buat Emon bisa lebih berat lagi," ucap Yanti.
Kasat Reskrim Polresta Sukabumi Ajun Komisaris Sulaeman mengatakan, pihaknya tengah meminta rekam medis kematian Enjek. "Apabila nanti rekam medisnya mengarah ke sodomi, mungkin akan kami bongkar makamnya untuk divisum," kata Sulaeman. (Harian Warta Kota)