Oknum Polisi Pukul Guru Polres Bolmong- PGRI Gelar Pertemuan Tertutup
Pada saat pemanggilan Kuswindra, terjadi insiden pemukulan kepada guru KKPI tersebut oleh seorang oknum polisi.
Laporan wartawan Tribun Manado Edi Sukasah
TRIBUNNEWS.COM, KOTAMOBAGU - Polres Bolmong menggelar pertemuan dengan pihak Dinas Pendidikan, Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI), SMKN 1 Negeri Kotamobagu dan keluarga VP, Kamis (1/5/2014).
Pertemuan tersebut untuk menyelesaikan dugaan kasus penggelepan telepon selular dan pemukulan terhadap Kuswindra Kodayow, guru Keterampilan Komputer Pengelola Informasi (KKPI), oleh oknum polisi. Pertemuan yang digelar di Aula Ambang Mapolres Bolmong itu berlangsung secara tertutup.
Kepala Polres Bolmong AKBP Hisar Siallagan sebelumnya menawarkan pilihan kepada para pihak apakah pertemuan berlangsung terbuka atau tertutup. Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kotamobagu Rukmini Simbala meminta pertemuan tersebut dilakukan secara tertutup.
"Nanti, hasil pertemuan tersebut kita sampaikan bersama-sama kepada para awak media," ujar Rukmini.
Pertemuan tersebut terkait dengan laporan VP, siswi di SMKN 1 Kotamobagu, tentang penggelapan HP miliknya. Kasus tersebut bermula saat Kuswindra menyita HP milik VP pada saat jam pelajaranya. Bukan hanya ponsel VP, namun ada dua yang disitia oleh Kuswindra. Namun kasus tersebut kemudian bernuntut panjang.
Pada saat pemanggilan Kuswindra, terjadi insiden pemukulan kepada guru KKPI tersebut oleh seorang oknum polisi. Tak terima denga pemukulan tersebut, Kus pun melaporkan kejadian tersebut ke Propam Polres Bolmong.
Kepala Polres Bolmong AKBP Hisar Siallagan memastikan, dugaan pemukulan oleh okum polisi tersebut tetap akan diproses. "Nanti akan ada sidang disiplin. Bahkan, kalau memang mau terus ke pengadilan umum, kami persilakan juga," kata Hisar kepada wartawan sebelum pertemuan.