Senin, 6 Oktober 2025

Ibu Muda Tega Tenggelamkan Dua Anaknya

Pada Selasa (11/3) dini hari, Uum gelap mata dan tega membunuh buah hatinya sendiri

Editor: Sanusi

TRIBUNNEWS.COM, PADALARANG - Entah apa yang ada di benak Dedeh Uum Fatimah (34). Pada Selasa (11/3) dini hari, ibu muda warga RT 05/22, Kampung Cijeungjing, Desa Kertamulya, Kecamatan Padalarang, Kabupaten Bandung Barat, itu gelap mata dan tega membunuh buah hatinya sendiri dengan menenggelamkannya ke tempat penampungan air.

Berdasarkan informasi yang dihimpun Tribun, sekitar pukul 03.00 WIB dini hari itu, sang ibu sebenarnya berniat membunuh dua buah hatinya sekaligus, yakni Fahrul Robani (8) dan adiknya, Aisyah Fani (2). Dedeh berusaha membunuh keduanya dengan cara ditenggelamkan di toren tempat penampungan air.

Namun Fahrul berhasil selamat setelah keluar dari toren dengan susah payah, sedangkan Aisyah tidak sempat tertolong. Perempuan berusia 2 tahun itu ditemukan tewas mengambang di dalam toren.

Salah seorang kerabat korban, Eros Rostika (49), yang juga kakak kandung pelaku, mengatakan, ia pertama kali memperoleh informasi tersebut dari adik kandungnya, Lilis, yang rumahnya bersebelahan dengan rumah Dedeh, sekitar pukul 03.00. Ketika itu ia diberi tahu bahwa Fahrul mengalami kecelakaan masuk ke toren air.

"Ketika saya datang pukul tiga (dini hari), Fahrul sudah selamat. Setelah itu saya fokus mengamankan Fahrul dengan diberi selimut karena dia menggigil," ujar Eros saat ditemui Tribun di rumah korban, kemarin.

Karena perhatiannya tertuju kepada kondisi Fahrul yang tampak lemah, Eros, yang datang bersama kerabatnya, Asep Tajudin, nyaris melupakan keberadaan Aisyah Fani. Setelah beberapa menit, ia baru menyadari ternyata Aisyah tidak ditemukan di kamarnya. Eros pun kemudian bertanya kepada Fahrul yang masih tampak syok.

"Saya kira awalnya Aisyah dibawa ibunya, tapi kata Fahrul kemungkinan juga dimasukkan ke dalam toren. Saya dan Asep langsung lari ke atas untuk mengecek. Ternyata sudah meninggal," ujar wanita berkerudung itu sambil menahan air matanya.

Aisyah ditemukan dalam kondisi sudah tidak bernyawa dan mengambang di permukaan air toren. Badan balita perempuan itu tampak sudah membiru. Dengan perlahan Eros dan Asep mengeluarkan tubuh si gadis mungil dari dalam toren berukuran jumbo berwarna oranye itu.

Berdasarkan keterangan yang diperolehnya dari Fahrul, kata Eros, sekitar pukul 03.00 kurang, Dedeh tiba-tiba menghampiri dua anaknya yang tengah tertidur pulas di kamarnya. Dedeh kemudian mengikat tangan dan kaki anak keduanya, Fahrul, dengan menggunakan kain, sedangkan Aisyah tidak diikat.

Setelah mengikat tangan dan kaki Fahrul, sang ibu mengangkat badan bocah laki-laki itu ke lantai 2 rumahnya tempat penampungan air berada. Fahrul lalu dimasukkan ke toren dengan posisi kepala lebih dahulu. Lalu menyusul adiknya yang juga masih tertidur dimasukkan ke lubang toren kapasitas 1.000 liter.

"Dalam kondisi setengah sadar, Arul (sapaan akrab Fahrul) sempat bertanya, 'Mamah, kenapa Arul dimasukkan ke sini (toren)?' Tapi ibunya enggak jawab. Setelah itu, ibunya langsung pergi," kata Eros dalam bahasa Sunda menirukan ucapan Fahrul.

Menyerahkan Diri

Setelah ibunya pergi, kata Eros, Fahrul mencoba membuka ikatan yang membelit kaki dan tangannya. Usahanya pun berhasil. Lalu Fahrul berteriak memanggil-manggil kakak kandungnya, Muhammad Rizaldi (15), yang tengah tidur di kamar bawah, sambil berusaha memanjat dinding toren yang setengahnya dipenuhi air.

Eros menambahkan, dalam kondisi syok, ia kemudian meminta bantuan kepada tetangga dan kerabatnya. Warga pun berbondong-bondong mendatangi rumah sederhana berlantai dua tersebut.

Menurut Eros, setelah membunuh buah hatinya, Dedeh, yang bekerja di kawasan Kota Baru Parahyangan, langsung menyerahkan diri dengan mendatangi petugas Polsek Padalarang, Selasa (11/3). Informasi itu, kata dia, didapat pihak keluarga setelah ada polisi yang datang ke rumahnya pada Selasa pagi.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved