Selasa, 30 September 2025

Pengerek Bendera Kesurupan, Apel Bendera Kacau

Kerasukan terjadi saat apel bendera sekitar pukul 07.15 Wita. Tiba-tiba tiga pelajar puteri pengerek bendera roboh

Editor: Dewi Agustina
Ilustrasi siswa kesurupan 

Kepala banteng itu, tutur beberapa guru sekolah itu, adalah lukisan seorang guru yang telah meninggal karena kecelakaan di kompleks sekolah itu. erasuk mengungkapkan unek-unek hatinya, kekesalan hatinya kepada para murid. Dia mengungkapkan betapa susahnya menjadi seorang guru.

"Kamu pikir menjadi guru itu mudah? Kadang kami curhat dengan teman guru sambil menangis, tetapi kamu tidak belajar dan maki-maki guru," tutur korban kerasukan di hadapan para pelajar sambil mengisap rokok.

Salah satu korban tampak santai, duduk sambil ngobrol dan mengisap rokok. Menjadi tontonan teman-teman pelajar putera. Kepadanya guru-guru meminta agar dia jangan mengganggu anak sekolah itu lagi. Namun dia menjawab bahwa kesal dengan anak-anak yang malas belajar, malu melihat anak-anak tidak serius sekolah.

"Kalau kamu tidak serius belajar di sini, pindah saja ke sekolah lain," tutur siswi yang kerasukan itu, menasehati para pelajar.

Ketika dimintai bantuannya untuk menyadarkan kembali para pelajar putri itu, dia menjawab dia tidak bisa mengendalikan koloni yang menghuni tempat itu. Karena ada kepalanya yang tidak mudah dibujuk. Dia pun memberitahu guru agar memberikannya rokok, sirih pinang dan permen. Sebab penghuni kompleks itu terdiri dari kategori umur berbeda. Ada anak-anak, ada remaja dan ada orang tua.

Tidak lama kemudian, para pelajar satu per satu sadarkan diri. Dan meninggalkan sekolah itu. Untuk jasanya itu pun, guru sekolah itu berjanji kepadanya akan memberikan rokok asalkan jangan mengganggu, melainkan menjaga anak-anak sekolah itu.

Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan