Jalan Alternatif Kendal-Temanggung Ambles, Warga Berjaga 24 Jam
Jalan alternatif yang menghubungkan Kabupaten Kendal dan Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah ambles sedalam 1,5 meter
TRIBUNNEWS.COM KENDAL, — Jalan alternatif yang menghubungkan Kabupaten Kendal dan Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, tepatnya di Desa Surokonto, Kecamatan Pageruyung, Kendal, ambles sedalam 1,5 meter dengan lebar 4 meter dan panjang sekitar 100 meter.
Amblesnya jalan tersebut dikarenakan hujan deras yang turun terus-menerus sejak Sabtu (1/2/2014) kemrin. Akibatnya angkutan berat tidak bisa melewati jalan itu.
Menurut warga setempat, Mardiyono (30), jalan mulai retak pada hari Minggu (2/2/2014) sore. Namun, karena hujan turun terus dan dilewati angkutan berat, jalan menjadi ambles sedalam sekitar 1,5 meter.
Untuk mencegah jatuhnya korban, dia bersama warga yang lain ikut berjaga di ujung jalan yang ambles itu. “Saya bersama warga lain, berjaga di ujung jalan ambles dan memberi aba-aba kepada pengendara supaya hati-hati,” kata Mardiyono, Kamis (6/2/2014).
Menurut warga lainnya, Rasdi (55), Jalan Pageruyung di desa tersebut memang sering ambles sehingga warga sering was-was bila terjadi hujan. “Setahun lalu, jalan ini juga ambles. Menjelang Lebaran, baru saja selesai diperbaiki. Tapi sekarang ambles lagi,” aku Rasdi.
Rasdi menambahkan, selama 24 jam warga secara bergantian berjaga-jaga di jalan ambles tersebut untuk menghindarkan pengguna jalan dari kecelakaan.
“Meskipun malam, kami bergantian juga berjaga-jaga. Apalagi malam gelap dan tidak ada penerangan jalan. Untuk uang makan yang berjaga, kami meminta uang seikhlasnya kepada pengguna jalan yang lewat,” jelasnya.
Terkait dengan hal itu, Kasatlantas Polres Kendal, AKP Christian Aer, mengatakan, pihaknya terus melakukan patroli pada jam-jam sibuk di lokasi jalan ambles untuk mengatur lalu lintas agar tidak terjadi antrean panjang. “Kami lakukan sistem buka tutup, supaya jalan lancar,” kata Christian.
Di samping itu, lanjutnya, pihaknya juga sudah memberi tanda larangan di Weleri, Kendal, supaya angkutan berat tidak melewati Jalan Pageruyung. “Kalau mereka menerobos masuk, maka tidak bisa lewat dan putar baliknya sulit. Hal itu, bisa menyebabkan kemacetan,” tambahnya.