Pemain Wayang Orang ini Sedih Lihat Wayang Jadi Bahan Lawakan di Televisi
Sugeng Rogo Wiyono, pemilik Sanggar Putra Taman Hira, tidak pernah menyangka bakal jadi pemilik sanggar wayang orang dan ketoprak
TRIBUNNEWS.COM – Sugeng Rogo Wiyono, pemilik Sanggar Putra Taman Hira, tidak pernah menyangka bakal jadi pemilik sanggar wayang orang dan ketoprak. Masuk dunia seni tradisional ini, bagi Sugeng, hanya ketidaksengajaan belaka.
Di masa mudanya, ia tidak pernah belajar, apalagi menjadi pemain panggung wayang orang. “Masa muda,. saya hidup di jalanan Mas,” ungkapnya.
Latar belakang hidup di jalanan inilah yang kemudian diketahui bos grup Ketoprak ‘Caraka’. Sebuah grup ketoprak yang sangat populer di THR di tahun 1988. Bukan ditawari jadi pemain. Tapi diminta membantu pengamanan saat pementasan.
Peristiwa tidak sengaja terjadi. Satu hari, ada pemain ketoprak berhalangan manggung. “Saya diseret main jadi tukang carok, karena perawakan saya kan sangar. Apalagi juga bisa beladiri, sehingga gerakannya sudah luwes,” sebut Sugeng.
Dari pemain ketoprak dadakan inilah, ia kemudian terus belajar seni ketoprak hingga akhirnya wayang orang. Sugeng masih merasakan nikmatnya menjadi bintang panggung ketika kesenian rakyat itu masih menjadi maskot di THR.
Kini Sugeng mengaku miris. Bukan saja karena nasib seniman yang terus tenggelam. Tapi juga nasib budaya dan seni tradisional yang menjadi bahan tertawaan masyarakatnya sendiri.
“Coba lihat, Sule di tayangan televisi, membuang mahkota Gatotkaca seenaknya. Celakanya lagi, itu ditertawakan semua penonton. Sedih rasanya melihat itu. Padahal yang namanya irah-irahan atau mahkota itu sangat sakral kalau di dunia wayang orang. Jangankan dilempar-lempar, membawanya saja harus hati-hati,” tutur Sugeng. (ab)