Konvensi Demokrat
Ipar SBY Disambut Lebih Meriah di Sulawesi Utara
Peserta konvensi Partai Demokrat, Pramono Edhie Wibowo, mendapat sambutan paling meriah di Sulawesi Utara.
TRIBUNNEWS.COM, MANADO - Baliho dan spanduk bergambar Gubernur Sulawesi Utara, Dr Sinyo Harry Sarundajang sebagai peserta konvensi calon presiden Partai Demokrat bertebaran di Kota Manado dan sekitarnya.
Namun kini, Sarundajang tak sendirian. Sebab, di sejumlah pusat keramaian di Kota Manado hadir spanduk-spanduk bergambar peserta konvensi lainnya, Pramono Edhie Wibowo. Istimewanya lagi, gambar ipar Presiden Susilo Bambang Yudhoyono itu berdampingan dengan kader Partai Demokrat di Sulawesi Utara.
Baliho dan spanduk Sarundajang didesain dan dipasang para pendukungnya yang tak hanya kader Partai Demokrat, sedang spanduk Pramono didesain dan dipasang oleh kader Partai Demokrat yang mencalonkan diri sebagai anggota legislatif.
Penyambutan kedatangan Pramono di Manado, Rabu (4/12) pun lebih meriah dibanding kandidat lain. Padahal adik Ibu Negara Ani Yudhoyono ini baru bergabung dengan partai pemenang Pemilu 2009 dan di percaya sebagai anggota Dewan Pembina.
Lihat saja, peserta konvensi lain yang juga anggota Dewan Pembina, Hayono Isman sebelumnya datang ke Manado dan sangat jarang ada spanduk penyambutan bergambar Hayono.
Perbedaan penyambutan ini memunculkan spekulasi bahwa DPD Partai Demokrat Sulut mendukung Pramono Edhie dalam konvensi. Namun hal ini dibantah Ketua DPD Partai Demokrat Sulut, GS Vicky Lumentut.
"Peserta konvensi ada 11. Sebagai kader Partai Demokrat ketika mereka datang ke sini, kita harus memberikan ruang yang sama untuk mereka melakukan sosialisasi kepada masyarakat," katanya.
"Kali ini yang datang Pak Pramono, minggu yang lalu Pak Hayono Isman yang datang, dan saya tidak tahu ke depan siapa lagi," ujar Vicky.
Menyangkut spanduk dan baliho Pramono Edhi yang bertebaran di Manado? "Teman-teman (kader Demokrat) secara pribadi mengekspresikan dukungan mereka dalam bentuk baliho, tidak dipaksakan DPP atau DPD untuk melakukan itu," jelasnya.
Ia mengatakan, dukungan berupa baliho akan kembali dilakukan ketika calon lain yang datang? "Ya tentu tetap akan sama," ungkapnya.
Namun, ketika Hayono Isman, penyambutan tak demikian meriah, bahkan tak terlihat ada baliho dan spanduk? "Pak Hayono Isman datang tiba-tiba, Pak Edhi datang dengan ada informasi duluan," ujar Vicky beralasan.
Senada disampaikan Sekretaris DPD Partai Demokrat Sulut, Marthen Manoppo bahwa penyambutan meriah kunjungan Pramono Edhie merupakan hal yang lumrah.
"Partai Demokrat Sulut belum memutuskan mendukung siapa (capres). Kalau sekarang semua pengurus dan kader Demokrat dikerahkan untuk menyambut Pramono Edhie Wibowo itu karena beliau dalam kapasitas Dewan Pembina DPP Demokrat dan juga beliau memberitahukan rencana kunjungannya dari jauh-jauh hari," ungkap pria asal Kota Tomohon ini. (ryo/dit)