Petani Tembakau Tolak Program Pemerintah
Niat pemerintah melakukan konversi tanaman tembakau ke tebu di Madura mendapat penolakan.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Rencana pemerintah melakukan konversi tanaman tembakau ke tebu di Madura, Jawa Timur yang rencananya dibuka oleh Presiden SBY di Sumenep Rabu besok (04/12) mendapat penolakan.
Ketua Asosiasi Petani Tembakau Jawa Timur Iteng Ahmad Surowi menyatakan protes atas rencana konversi emas hijau tersebut. Iteng menyebut ada ketidakadilan dalam proses konversi tanaman itu.
"Kami menolak konversi tembakau ke tebu," katanya.
Dalam pernyataan tertulis yang diterima Tribunnews.com, Selasa (3/12/2013) ia mengungkap tiga alasan penolakan konversi tembakau di Madura.
Pertama, mengenai harga jual tembakau dan tebu sama sekali tak sebanding. Bila dipaksakan, secara otomatis penghasilan petani yang mengganti tanamannya dengan tebu akan mengalami penurunan.
Menurutnya, tembakau Madura saat ini sudah mendunia dan punya posisi tersendiri di pasar internasional. Harga tembakau dari pulau garam itu termasuk mahal dan jauh lebih tinggi dari tebu.
Kemudian, mengenai kekawatiran konversi yang dianggap hanya menguntungkan pemilik modal besar.
"Perkebunan tebu butuh modal besar. Bagaimana dengan nasib petani-petani tembakau dalam skala kecil? Pasti kalah bersaing," ujarnya. Selama ini, dibanding petani bermodal kakap, hasil dari kebun petani tembakau dengan lahan mungil pun masih bisa mendapat harga yang sama pada hasil buminya.
"Pemerintah sepertinya tidak melakukan penelitian mendalam terlebih dahulu sebelum meluncurkan program konversi tembakau di Madura," katanya.
Kembali ia mengungkap alasan penolakan lainnya adalah terkait adalah sikap pemerintah yang tak menghiraukan keberadaan petani itu sendiri. Menurutnya, pada rencana konversi itu petani di Sumenep tidak diajak bicara terlebih dahulu.
Akibatnya, muncul kebijakan konversi yang merujuk pada tanaman tak senilai dengan tembakau.
"Secara geografis, Madura lebih cocok untuk tembakau. Berbeda dengan daerah lain, tembakau Madura sangat khas dan sudah menjadi bagian dari budaya masyarakat setempat," ujarnya.
Mengganti tembakau dengan jenis tanaman lain dengan sendirinya akan menjadi petaka bagi para petani setempat. Iteng menambahkan, secara turun temurun tembakau di Madura punya peran penting.
Selain itu, kebun tembakau pada masa tanam hingga panen telah terbukti menjadi berkah bagi banyak warga. Bukan hanya petani, tapi juga tenaga kasar. Dengan sendirinya, tembakau punya daya dorong ekonomi yang sangat kuat bagi Madura.
"Tenaga kerja yang dibutuhkan pada perkebunan tembakau sangat banyak. Jauh lebih banyak dari kebun tebu. Mau dikemanakan tenaga kerja itu kalau tembakau diganti tebu?" katanya.