Sabtu, 4 Oktober 2025

Penembakan di Bandung

Korban Penembakan Kopral RBW Akhirnya Meninggal

Diduga kondisi kesehatannya yang terus menurun, Mumung Supriatna (38), salah seorang dari tiga korban penembakan oknum TNI AU

Editor: Dewi Agustina
Tribun Jabar/Dicky Fadiar Djuhud
Mumung Supriatna (38) sempat dilarikan ke ruang IGD RS Immanuel, Bandung pascakejadian penembakan oleh oknum anggota TNI AU, Kopral Rio, Minggu (6/10/2013) lalu. Foto diambil Senin (7/10/2013). 

TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Diduga kondisi kesehatannya yang terus menurun, Mumung Supriatna (38), salah seorang dari tiga korban penembakan oknum TNI AU, Kopral Satu (Koptu) Rio Budi Wijaya (RBW) mengembuskan napas terakhir di Rumah Sakit (RS) Immanuel, Rabu (30/10/2013).

Pascaperistiwa penembakan sadis di kamar kosan Jalan Leuwianyar Utara, Gang Narpan RT 04/04 Kelurahan Situ Saeur Kecamatan Bojongloa Kidul, Bandung, sekitar pukul 04.00 WIB, Minggu (6/10), Mumung mendapatkan perawatan intensif.

Mumung mengalami luka tembak di bagian dada kiri dan kanan. Bahkan di bokongnya, tim medis ketika itu menemukan satu proyektil peluru. Pascaoperasi, Mumung harus menjalani cuci darah karena ada fungi ginjal yang terganggu. Ia masih harus dirawat secara intensif, bahkan sempat keluar masuk ruang ICU.

"Pasien kena tembak atas nama Pak Mumung meninggal jam 03.25, dibawa oleh keluarganya ke Cibuntu Leuwianyar, Pasirkoja. Tadi malam pasien sempat masuk ICU lagi. Sekarang, saya lagi di jalan lagi dinas luar," ujar Yoctaf Octora Kadam, staff humas RS Immanuel saat dihubungi lewat telepon, Rabu (30/10/2013).

Mumung merupakan satu dari tiga korban penembakan yang dilakukan oleh Kopral Rio pada Minggu (6/10/2013) lalu. Korban lainnya, Ade Kartika yang sama-sama sempat kena tembak dan mendapat perawatan di RS Immanuel sudah pulang ke rumah dijemput oleh kedua orangtuanya yang diketahui berdomisili di Desa Sukamukti Cikijing, Majalengka. Ade diketahui kelahiran Majalengka, dijemput Rabu (9/10/2013) siang lalu.

Pada saat kejadian tragis waktu itu, Ade sempat mendapat luka tembak di bagian paha sebelah kiri serta mendapat perawatan di ruang Elisabeth no 8, RS Immanuel. Dia bersama Tina menyewa kamar kosan milik Siti Rohaeti atau Iim (39). Ade tidak diketahui pulang ke mana saat dijemput keluarganya waktu itu, masih di Bandung atau Majalengka.

Sedangkan, korban penembakan oleh Kopral Rio hingga tewas saat itu adalah Hendi Winardi alias Ele (25) yang tewas di tempat karena mengalami luka tembak di beberapa bagian tubuhnya, terutama di kepala.

Berkas kasus ini telah diserahkan oleh Kepolisian kepada POM AU, Rabu (9/10/2013) lalu berdasar atas Undang-Undang nomor 31 tahun 1997 tentang Peradilan Militer atau Pasal 64 ayat 1. Kini, penyidikan dilakukan oleh POM AU Lanud Husein Sastranegara.

Setelah hampir sepekan pascakejadian, Kopral Rio akhirnya menyerahkan diri sekitar pukul 18.00 WIB, Sabtu (12/10/2013) lalu. Kini, sudah diamankan di POM AU Lanud Husein Sastranegara. Wanita yang disebut-sebut sebagai istri siri Kopral Rio, yaitu Siti Jubaedah alias Veni alias Ateu (25) yang turut serta dibawa kabur beberapa saat setelah kejadian, telah diamankan terlebih dulu oleh petugas.

Kasus ini mengemuka diduga berawal gara-gara rak sepatu milik Kopral Rio berantakan di kosan milik Siti Rohaeti alias Iim (37) di Gang Narpan, RT 04/04, Kelurahan Situ Saeur, Kecamatan Bojongloa Kidul, Bandung, sekitar pukul 04.00, Minggu (6/10/2013). Lalu, Kopral Rio marah dan menembak tiga penghuni kos lainnya, Hendi (tewas), Ade Kartika, dan Mumung Supriatna.

Pada saat itu, usai menembak tiga korbannya, Kopral Rio kabur bersama Veni menggunakan motor matik. Sang Kopral berada dalam pelarian hampir seminggu. (dic)

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved