Pernikahan Putri Keempat Sultan
Lelaki 68 Tahun Ini Rela Berdiri 5 Jam Demi Kirab Pengantin
Sudarsono mengaku merasa bangga bisa ikut serta mengiringi dalam kirab pawiwahan ageng, putri Sultan Hamengku Buwono
Laporan Wartawan Tribun Jogja, Theresia Andayani
TRIBUNNEWS.COM, YOGYA - Sejak pukul 06.00 pagi, Sudarsono (68), sudah bersiap diri bersama para abdi dalem lainnya
di Keben, Keraton Yogyakarta. Ia berdiri hampir 5 jam namun katanya rasa capek itu tidak ada.
"Nggak capek kok karena senang bisa mengiringi manten," ujar bapak asli Bantul ini, saat ditemui Tribun Jogja
(Tribunnews.com Network), Rabu (23/10/2013) di Bangsal Kepatihan.
Sudarsono mengaku merasa bangga bisa ikut serta mengiringi dalam kirab pawiwahan ageng, putri Sultan Hamengku
Buwono x, GKR Hayu dengan KPH Notonegoro.
"Meski saya cuma prajurit, saya bangga bisa mengiringi manten," ujar Sudarsono.
Ini bukanlah kali pertama Sudarsono ikut serta dalam kirab. Sebab sebelumnya, sejak masa pernikahan GKR Pembayun
dan KPH Wironegoro, serta saat royal wedding GKR Bendara dengan KPH Yudanegaran. Dan juga dalam acara seperti
Grebeg Sekaten, setahun bisa sampai 3 kali ia menjadi prajurit lombok abang yakni saat Grebeg Maulud, Grebeg
Syawal dan Grebeg Besar.
"Saya sehari-hari cuma di rumah nggak bekerja, tapi pas ada grebeg saya pasti dipanggil ke keraton," ujar bapak 7
anak ini.