JR Saragih Apresiasi Pengadaan Operasi Plastik Untuk Warga Simalungun
Bupati Simalungun JR Saragih memberikan apresiasi yang tinggi kepada Universitas Sumatera Utara (USU) dan Pusat
Editor:
Widiyabuana Slay

Laporan Wartawan Tribun Medan, Akbar
TRIBUNNEWS.COM - Bupati Simalungun JR Saragih memberikan apresiasi yang tinggi kepada Universitas Sumatera Utara (USU) dan Pusat Rehabilitasi Harapan Jaya Perumnas Batu VI Kecamatan Siantar.
Hal itu dilakukan bupati karena keduanya telah bekerjasama memberikan layanan kesehatan bagi pasien pusat rehabilitasi itu melalui operasi plastik untuk pasien yang luka bakar dan juga melakukan operasi bibir sumbing serta penyakit lainnya yang harus dilakukan penanganannya dengan operasi.
"Saya mengucapkan terima kasih kepada USU yang telah menjalin kerjasama dengan pusat rehabilitasi ini untuk meringankan beban pemerintah dengan melakukan operasi plastik bagi masyarakat yang menderita luka bakar, karena mereka semua mempunyai harapan besar untuk hidup lebik baik,"katanya.
Ia mengatakan sudah lebih 30 tahun silam, masyarakat telah banyak tertolong dari pusat rehabilitasi ini yang dilakukan oleh para relawan bersama pengelola yayasan tanpa membedakan suku agama dan golongan.
"Mereka semua selain diberi layanan kesehatan mereka juga diberi pelatihan keterampilan. Meskipun mereka cacat, mari kita didik mereka agar dapat menjadi garam dan terang ditengah-tengah masyarakat tanpa kita bedakan, karena Pemkab Simalungun dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat tanpa membedakan agama, suku maupun golongan,"ujar orang nomor satu di Simalungun ini.
Melihat kepedulian Yayasan Pusat Rehabilitasi Harapan Jaya yang memberikan layanan kepada masyarakat bidang kesehatan, Bupati mengatakan bahwa Pemkab Simalungun memprogramkan dalam APBD mendatang sebesar Rp 500 juta untuk membantu yayasan tersebut.
"Selagi saya masih memimpin di Pemkab Simalungun kita programkan pada APBD tahun mendatang sebesar Rp 500 juta setiap tahun untuk membantu pusat rehabilitasi ini, sehingga diharapkan dapat terjalin hubungan yang sinerji antara pemerinah dengan pusat rehabilitasi ini,"kata JR, Minggu (6/10/2013) saat berkunjung ke Pusat Rehabilitasi Harapan Jaya Perumnas Batu VI Kecamatan Siantar.
Pengelola sekaligus pendiri Pusat Rehabilitasi Harapan Jaya, Sr Jeannette Van Paassen didampingi Sr Inesensia Fcjm menjelaskan secara singkat tentang kronologi berdirinya pusat rehabilitasi itu. Ia mengatakan bahwa, pusat rehabilitasi itu berdiri sekitar tahun 1981 yang saat itu diresmikan oleh Menteri Perumahan RI, Cosmos Batubara dan dihadiri Menteri Sosial RI, Nani Sudarsono.
Menurut Sr Jeannette yang berasal dari Negeri Kincir Angin itu mengatakan, sejak berdirinya pusat rehabilitasi hingga saat ini, sudah ada sekitar 6.500 orang pasien rawat inap yang tertolong. "Mereka semua diberikan pelatihan keterampilan bila sudah sembuh selama disini, sehingga dari sini mereka itu diharapkan dapat hidup mandiri,"katanya.
Sr Jeannette menjelaskan pelaksanaan operasi bagi pasien dilakukan sejak tahun 1987 dan saat itu dokternya dari Belanda bahkan ada juga pasien yang di terbangkan ke Belanda untuk dioperasi.
"Karena semua itu keinginan saya membantu orang-orang yang lemah tanpa membeda-bedakan agama, suku maupun golongan termasuk para pengurus dan pengelola disini,"ujarnya.
Sementara itu, Bagian Administrasi di Pusat Rehabilitasi Harapan Jaya S Sitanggang menyatakan bahwa pihaknya dalam memberikan layanan kesehatan kepada pasien bekerjasama dengan RS Harapan Pematangsiantar terutama bagi pasien yang harus di operasi.
"Dari jumlah pasien 130 orang yang jadi dioperasi sekitar 90-an orang dan umum yang dioperasi adalah luka bakar namun bila ada penyakit pasien yang harus dioperai seperti bibir sumbing, kandungan dan yang lainnya juga dilayani,"kata Sitanggang.
Sitanggang menjelaskan pasien yang ada di pusat rehabilitasi tersebut berasal dari berbagai daerah antara seperti Simalungun, Siantar, Aceh, Riau dan Mentawai.