Selasa, 7 Oktober 2025

Perampok Bersenpi Gondol 3 Kg Emas

Toko Emas Mulia di perempatan Pasar Patok, Kecamatan Ponggok, jurusan Blitar-Pare, Kediri, menjadi korban perampokan

Editor: Budi Prasetyo
zoom-inlihat foto Perampok Bersenpi Gondol 3 Kg Emas
Perampokan gunakan senjata api

TRIBUNNEWS.COM , BLITAR - Toko Emas Mulia di perempatan Pasar Patok, Kecamatan Ponggok, jurusan Blitar-Pare, Kediri, menjadi korban perampokan toko emas keempat di Kabupaten Blitar, Jumat (4/10/2013).

Seperti perampokan sebelumnya, pelaku yang berjumlah empat orang ini dua membawa senpi, sedang dua lainnya membawa martil untuk memecah kaca etalase.

Meski tak sempat melukai korbannya, namun pelaku berhasil menggondol 3 Kg emas yang dijarah dari dalam etalase toko tersebut dan membuat Sri Hidayati, pemilik toko asal Desa Bleber, Kecamatan Keras, Kediri, mengalami kerugian sekitar Rp 1,5 miliar.

"Stok emas di toko adik saya ini ada 5 Kg. Kebetulan yang dibawa kabur pelaku emas yang berukuran besar, seperti gelang dan kalung. Bahkan dari sekian kalung itu masih ada yang masih terikat atau belum ditata dalam etalasi," tutur Harianto (61), kakak ipar korban, di TKP.

Menurut saksi mata, perampokan terjadi sekitar pukul 16.00 WIB, tatkala pasar masih rame pengunjung. Bahkan deretan toko yang ada di sepanjang toko emas korban masih buka semua.

Toko korban sedang sepi dan hanya dijaga satu karyawan, Wahyudi (22), warga setempat. Karyawan yang lain, Susanto (27), tak masuk karena ijin takziah. Sementara Sri Hidayati sedang keluar untuk mencari makan dengan mengendarai mobil.

Tiba-tiba datang empat pria mengendarai dua sepeda motor, yakni Yamaha Mio dan Yamaha Vega yang nopolnya tidak diketahui karena tak ada CCTV di toko korban.

Pelaku datang dari arah timur (Ngelegok) dan langsung memarkir sepeda motornya di depan toko menghadap ke arah utara (Pare) dengan kondisi mesin tidak dimatikan.

Mereka berempat dengan cepat beraksi dan seperti sudah terlatih. Begitu masuk ke dalam toko, satu pelaku langsung melumpuhkan Wahyudi dengan ditodong pistol kepalanya. Sedang pelaku lainnya memecah kaca etalase.
Setelah itu, tiga pelaku langsung menjarah isi etalase yang berisi gelang dan kalung, sedang anting-anting dan cincin yang ada di etalase lain tidak dibawa.

"Saya ketakutan karena ditodong pistol. Saya sempat melihat dua pelaku membawa pistol dan mengancam saya," tutur Wahyudi.

Hanya sekitar 3 menit, pelaku berhasil menguras emas di etalase dan kemudian kabur ke arah utara atau Pare. Tatkala kabur dari toko, pelaku sempat dilempar batu oleh Sejati (50), penjual mie, yang ada di sebelah barat toko emas tersebut.

"Saat itu saya sedang melayani pembeli, namun saya kaget karena mendengar suara kaca pecah. Saat saya tahu, perampok sudah kabur sehingga saya hanya bisa melemparnya dengan batu dan mengenai helmnya," tutur Sejati.

Saat terjadi perampokan sebenarnya banyak orang yang tahu namun tak ada yang berani mencegahnya sebab pelaku diketahui bersenpi.

"Saya juga melihat saat terjadi perampokan itu. Malah saya gemetar melihatnya," Tika (21), karyawan toko emas yang berada di sebelah timur toko emas korban.

Halaman
12
Sumber: Surya
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved