Calo Banderol Kursi CPNS di Semarang Rp 150 Juta
Warga Kabupaten Semarang, tampaknya harus ekstra berhati-hati dan tak memercayai orang yang mengaku mampu meloloskan seseorang menjadi CPNS.
Laporan Wartawan Tribun Jateng Galih Permadi
TRIBUNNEWS.COM, SEMARANG - Warga Kabupaten Semarang, tampaknya harus ekstra berhati-hati dan tak memercayai orang yang mengaku mampu meloloskan seseorang menjadi calon pegawai negeri sipil (CPNS).
Pasalnya, calo CPNS mulai berkeliaran di kabupaten tersebut. Tak jarang pula, orang yang mengaku calo itu ternyata hanya sekawanan penipu. Bahkan, mereka tak segan mencatut nama Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) setempat, Budi Kristiono, untuk meyakinkan calon korban.
Budi mengatakan, kekinian sudah bermunculan calo yang mengaku bisa meloloskan menjadi CPNS. Ia meminta masyarakat tidak memercayainya.
"Saya dapat informasi ada orang yang mencatut nama saya. Masyarakat jangan percaya begitu saja terhadap orang yang mengaku bisa meloloskan menjadi CPNS, apalagi minta uang ratusan juta. Saya harap mencari kejelasan ke kantor BKD agar tidak tertipu,'' tandasnya, Senin (9/9/2013).
Tahun ini, kata Budi, Kabupaten Semarang mendapatkan 40 formasi CPNS guru meliputi 32 guru kelas SD dan delapan guru produktif SMK.
"Tenaga honorer K2 yang memenuhi syarat mengikuti seleksi CPNS sebanyak 991 orang. Tes seleksi CPNS jalur umum maupun honorer K2 digelar 3 November mendatang. Penentuan lolos atau tidak adalah pusat berdasarkan hasil tes," ujarnya.
Ketua DPRD Kabupaten Semarang mengatakan, para calo membanderol satu kursi CPNS sebesar Rp 100 juta -150 juta.
"Masyarakat jangan tertipu dengan janji-janji orang yang mengatasnamakan anggota DPRD atau bupati. Anggota DPRD maupun bupati tidak punya kewenangan, kewenangan ada di pemerintah pusat,'' ujarnya.
Sejumlah masyarakat, kata Bambang, sudah ada yang tergiur dan percaya dengan calo CPNS tersebut. `'Pokoknya hati-hati, jangan percaya ulah para calo tersebut,'' pintanya.