Sabtu, 4 Oktober 2025

Sarundajang Lobi Menteri Kelautan dan Perikanan

Gubernur Sulawesi Utara Sinyo Hary Sarundajang, Senin memenuhi undangan Menteri Kelautan dan Perikanan

Editor: Hendra Gunawan
zoom-inlihat foto Sarundajang Lobi Menteri Kelautan dan Perikanan
Tribunnews.com/dany permana
SH Sarundajang

Laporan Wartawan Tribun Manado, Riyo Noor

TRIBUNNEWS.COM, MANADO - Gubernur Sulawesi Utara Sinyo Hary Sarundajang, Senin (15/7/2013), memenuhi undangan Menteri Kelautan dan Perikanan RI Sharif C Sutardjo.

Pertemuan itu sekaligus lobi penyelenggaraan World Coral Reef Confrence (WCRC) 2014. Sarundajang ingin agar kegiatan sekala dunia ini digelar di Sulut. Dibahas pula rencana presentasi WCRC di PBB.

Gubernur melalui juru bicaranya Judhistira Siwu menyampaikan, WCRC ini akan diawali dengan pelaksanaan workshop CTI pada  20 Agustus mendatang. "Jadi langkah jangka pendek yang harus dilakukan adalah memantapkan persiapan dan sosialisasi bagi enam negara peserta CTI ditambah dengan Amerika Serikat dan Australia,'" ujarnya.

Siwu menjelaskan, berdasarkan hasil presentasi dari Sarundajang, Menteri Kelautan Perikanan langsung menyatakan dukungan sepenuhnya. Secepatnya diambil langkah teknis dengan berkoordinasi bersama Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat, Kementerian Luar Negeri, dan lembaga-lembaga Internasional di bawah PBB.

"Hasil presentasi diapresiasi Pak Menteri. Dalam pertemuan tersebut juga telah disepakati bersama bahwa salah satu agenda yang akan dibahas dalam WCRC 2014 adalah tentang blue economy," jelas Siwu

Pelaksanaan WCRC ini dilatarbelakangi pelaksanaan WOC beberapa waktu yang lalu di Sulut, sekaligus dalam rangka perayaan lima tahun penandatanganan deklarasi Coral Triangle Inisiative (CTI). WCRC sekaligus mengevaluasi deklarasi yang ditandatangani untuk penyelamatan segi tiga terumbu karang dunia oleh Indonesia, Philipina, Papua Nugini, Singapura, Salomon Island dan Malaysia.

Sarundajang saat launching pelaksanaan WCRC di Bali beberapa pekan lalu, terungkap bahwa saat ini ada sekitar 500 juta orang menggantungkan hidupnya pada ketersediaan terumbu karang sebagai sumber bahan dan keamanan pangan. "Didapati bahwa coral triangle atau kawasan segitiga terumbu karang memiliki peranan yang sangat penting dan strategis untuk memenuhi kebutuhan pangan dunia," sebut dia

"Oleh karena itu, coral triangle sebagai kawasan yang memiliki keanekaragaman jenis yang sangat tinggi, di antaranya ikan, karang dan organisme laut lainnya, harus dikelola dan dimanfaatkan dengan benar secara berkelanjutan," kata mantan Kabag Protokol Setdaprov Sulut ini.

Hadir dalam pertemuan dimaksud Direktur FAO di Roma Prof Indroyono Soesilo, Prof Sarwono Kusumaatmaja, Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Sulut Ir Ronald Sorongan, dan Staf Khusus Gubernur Sulut Dr Deasy Mantiri.

Sumber: Tribun Manado
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved