Jumat, 3 Oktober 2025

PGRI Nunukan Minta Kurikulum 2013 Ditunda

Pengurus Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kabupaten Nunukan meminta agar pelaksanaan Kurikulum 2013 ditunda

Editor: Budi Prasetyo
zoom-inlihat foto PGRI Nunukan Minta Kurikulum 2013 Ditunda
Lurikulum 2013

Laporan Wartawan Tribun Kaltim, Niko Ruru

TRIBUNNEWS.COM  NUNUKAN,- Pengurus Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kabupaten Nunukan meminta agar pelaksanaan Kurikulum 2013 ditunda di semua sekolah di Indonesia hingga 2014 mendatang. Aspirasi itu disampaikan pada Kongres PGRI yang berlangsung baru-baru ini. Tahun ini, tidak ada satu sekolahpun di Kabupaten Nunukan yang ditunjuk untuk uji coba pelaksanaan Kurikulum 2013.

Ketua PGRI Kabupaten Nunukan Husin Manu mengatakan, muncul kekhawatiran saat dilaksanakan Ujian Nasional nantinya, soal yang dibuat mengacu pada Kurikulum 2013.

“Bagaimana dengan yang tidak menggunakan kurikulum 2013? Apakah soalnya sama dengan yang dilaksanakan perkotaan? Itu yang dikhawatirkan. Misalnya di Jakarta sudah menggunakan  Kurikulum 2013, sementara kami di Nunukan belum menggunakan Kurikulum  2013,” ujarnya.

Jangan sampai, kata Husin, peserta Ujian Nasional di Nunukan juga mendapatkan soal yang sama dengan mereka yang telah mendapaktan kurikulum baru.

“Ini yang kami pertanyakan dan harus dijawab pemerintah terutama Menteri Pendidikan dan Kebudayaan,” ujarnya.

Ia mengatakan, ketersediaan sarana dan prasarana sekolah sangat penting untuk mendukung pelaksanaan Kurikulum 2013. Jika mengacu pada delapan standar pendidikan mulai dari standar proses, standar pendidik dan tenaga pendidik serta sarana prasarana, tentu saja untuk menghadapi Kurikulum 2013, yang paling penting disiapkan di Nunukan menyangkut sarana dan prasarana.

“Sekolah tidak bisa memberlakukan jam pagi dan jam siang karena Kurikulum 2013. Karena dia paling tidak seperti SMA keluar paling tidak jam 4 sore. Bagaimana dengan yang masuk siang?’ ujarnya.

Husin mengatakan, saat pelaksanaan Kongres PGRI, semua peserta memang menghendaki Kurikulum 2013 ditunda dulu. Semua harus dipersiapkan dengan matang, barulah dilaksanakan di sekolah-sekolah.

“Kalau kita paksakan, ketersediaan buku-buku sampai sekarang belum ada. Memang kalau di kota sudah siap. Tetapi  bagiamana kita yang di kabupaten, yang berada di perbatasan ini? Tentu saja harus dipersiapkan dengan matang, dibangunkan sekolah-sekolah terutama untuk sekolah yang  masih ada masuk pagi dan siang,” ujarnya.

Tak hanya itu, sumber daya manusia juga perlu disiapkan untuk melaksanakan Kurikulum 2013 dimaksud.
“Sebetulnya sumberdaya manusia ini seperti baterai. Kalau baterai ini dicharger, otomatis dia akan baik sekali. Kembali bagus. Namun terus terang saja, saya berharap untuk persiapan sumber daya manusia, pelatihan jangan hanya tertumpu pada tenaga pendidik yang ada di perkotaan seperti di  kabupaten,” ujarnya.

Semestinya, kata dia, Kurikulum 2013 sudah dilaksanakan semua sekolah yang pernah memperoleh status rintisian sekolah berstandar internasional (RSBI), termasuk sekolah dengan Akreditasi A.
“Tetapi kenyataanya, di Nunukan tidak bisa dilaksanakan itu,” ujarnya.

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved