Senin, 6 Oktober 2025

Ibu Tatang Terpaksa Gadaikan Gelang Emas untuk Sekolah Anak

Ibu Tatang mengaku terpaksa menggadaikan emas miliknya dikarenakan tidak mempunyai biaya untuk membayar

Editor: Dewi Agustina
zoom-inlihat foto Ibu Tatang Terpaksa Gadaikan Gelang Emas untuk Sekolah Anak
net
ilustrasi

TRIBUNNEWS.COM, SEMARANG - Pegadaian mendadak ramai beberapa waktu belakangan. Mulainya tahun ajaran baru menjadi satu alasan mengapa masyarakat beramai-ramai mendatangi Pegadaian, selain karena saat ini memasuki bulan suci Ramadan dan menyambut Lebaran.

Ibu Tatang, misalnya, mengaku terpaksa menggadaikan emas miliknya dikarenakan tidak mempunyai biaya untuk membayar biaya masuk sekolah anak.

Menurut warga Pudak Payung, Semarang ini, dua anaknya masuk sekolah secara bersamaan. Si sulung masuk SD dan adiknya mendaftar di TK.

"Untuk biaya masuk, saya kemarin butuh uang Rp 4,5 juta. Masing-masing Rp 3 juta untuk biaya masuk SD dan sisanya sebagai biaya masuk TK," ujar ibu dua anak ini kepada Tribun Jateng (Tribunnews.com Network) di Kantor Pegadaian, Jalan Depok, Semarang, akhir pekan lalu.

Tahun ini ia bahkan terpaksa juga melucuti perhiasan anaknya. "Gelang milik anak bungsu yang hendak masuk TK ikut saya gadaikan," katanya.

Wanita yang sehari-hari berjualan pakaian di belakang Kantor Gubernur Jawa Tengah ini menyebut, pendidikan adalah hal yang paling penting bagi anak-anaknya.

Walaupun tidak mempunyai uang,sebagai orangtua dia akan melakukan berbagai cara agar dapat memenuhi kebutuhan pendidikan bagi anak-anaknya. Termasuk menjual atau menggadaikan barang, asalkan bisa menyekolahkan anak.

Anak sulungnya, sebenarnya masih berusia enam tahun. Namun sang anak merengek agar segera bisa bersekolah SD. Berhubung umur belum mencukupi untuk dapat menempuh pendidikan di SD negeri, akhirnya dia mendaftarkan anaknya di sekolah swasta.

"Oleh karenanya biaya masuknya juga mahal," ucapnya.

Menggadaikan barang untuk kebutuhan biaya pendidikan tidak hanya dilakukan oleh Ibu Tatang saja. Pegadaian selalu menjadi pilihan Supartinah (59) ketika masih menyekolahkan anak-anaknya. Warga Semarang Utara ini bahkan selalu menggadaikan barang, terutama emas, untuk menutup biaya kebutuhan pendidikan empat anaknya.

Tidak hanya saat mendaftar. Saat kenaikan kelas sekalipun, dia sering menggadaikan barangnya. "Kebutuhannya ya seragam, sepatu, buku dan sebagainya. Kalau uang tidak mencukupi, tentu menggadaikan barang," katanya.

Senada dengan Ibu Tatang, biaya pendidikan bagi anak-anaknya adalah prioritas utama. Selain kebutuhan pendidikan, bisa dikesampingkan terlebih dahulu.

"Jika datangnya kebutuhan bersamaan dengan biaya sekolah, saya lebih mengutamakan biaya untuk pendidikan," tutur dia.

Tidak berbeda jauh, ayah dua anak yang tak mau disebutkan namanya, melakukan hal serupa. Ditemui Tribun Jateng di Kantor Pegadaian Poncol, Jalan Imam Bonjol, Semarang, pria ini mengaku sudah dua tahun terakhir memanfaatkan jasa Pegadaian untuk keperluan sekolah anak-anaknya.

Berbagai perhiasan emas digadaikan untuk membiayai anak keduanya masuk Sekolah Menengah Atas (SMA) tahun lalu. Saat itu, dia membutuhkan uang Rp 6 juta untuk biaya masuk sekolah.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved