Pengacara: Pemberitaan Pejabat Pukul Pramugari Jangan Dibesar-besarkan
Tingginya sorotan tersebut, Zakaria melalui adiknya Ellisa yang juga selaku pengacara mengatakan agar
Laporan Wartawan Bangka Pos, Hendra
TRIBUNNEWS.COM, BANGKA - Pemukulan terhadap seorang pramugari Sriwijaya Air yang dilakukan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Provinsi Bangka Belitung (Babel), Zakaria Umar Hadi terus menjadi topik hangat dan perhatian masyarakat banyak. Pemberitaan pemukulan tersebut tak hanya menjadi sorotan lokal yang ada di Bangka Belitung namun hingga ke tingkat nasional.
Tingginya sorotan tersebut, Zakaria melalui adiknya Ellisa yang juga selaku pengacara mengatakan agar pemberitaan tentang Zakaria tidak terlalu dibesar-besarkan. Pemberitaan tersebut dapat mempengaruhi kondisi keluarganya.
"Kita berharap pemberitaan tidak terlalu di-blow up lah. Kasihan juga pak Zakaria nya. Keluarga dan anak-anaknya juga. Lagian sebenarnya pak Zakaria sudah meminta maaf atas kejadian pemukulan itu. Tapi pihak korban memperkarakan masalah ini," ujar Ellisa kepada Bangka Pos (Tribunnews.com Network), Jumat (7/6/2013).
Dikatakannya, saat ini anak bungsu Zakaria sedang mempersiapkan ujiannya. Dengan pemberitaan-pemberitaan tentang sang ayah, secara psikologis akan mempengaruhi konsentrasinya.
Belum lagi, istri Zakaria. Ia sedang sakit sinus dan sempat dioperasi ikut terganggu kesehatannya. Bahkan, harusnya masih dalam perawatan di Rumah Sakit Kimia Farma di Bandung, terpaksa harus pulang lebih cepat dari yang seharusnya.
"Rencananya ibu (istri Zakaria) akan segera pulang menjenguk bapak (Zakaria). Ia sempat dirawat dan operasi sinus di RS Kimia Farma, Dago Bandung," kata Ellisa.
Seperti diberitakan sebelumnya, Zakaria yang menjabat Kepala BKPMD Provinsi Babel memukul seorang pramugari bernama Nur Febriani. Pemukulan tersebut dilatarbelakangi karena Zakaria tersinggung ditegur oleh Nur agar mematikan handphone di dalam pesawat, pada Rabu (5/6/2013).