Waspadai Rekahan Tanah Sekitar Kawah Timbang
Masyarakat di sekitar Kawah Timbang dihimbau mewaspadai munculnya gas beracun dari rekahan tanah

TRIBUNNEWS.COM, BANJARNEGARA - Masyarakat di sekitar Kawah Timbang dihimbau mewaspadai munculnya gas beracun dari rekahan tanah. Aktivitas kegempaan dapat memicu gas beracun keluar dari rekahan tanah di sepanjang lembah Kalisat yang berjarak sekitar 1.500 meter sisi selatan kawah di Dusun Simbar, Desa Sumberejo, Kecamatan Batur, Banjarnegara.
"Gempa masih terus terjadi. Aktivitas gempa dapat memicu keluarnya gas dari rekahan tanah karena tekanan gas tinggi dari perut bumi," kata Kepala Pos Pengamatan Gunung Api, Tunut Pujiharjo, Senin (1/4/2013) sore.
Kewaspadaan bahaya gas beracun keluar dari rekahan tanah juga disampaikan Zainudin, petugas Pengamat Gunung Api pada Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Alam (PVMBG) yang saat ini berada di Pos PGA Dieng. Kata dia, petugas terus mengukur konsentrasi gas beracun di jalur-jalur rekahan tanah di sekitar kawah dan lembah Kalisat.
Jalan setapak yang diduga terdapat rekahan tanah menghubungkan Dusun Serang dan Pekasiran juga sudah ditutup. Di jalan menuju pemakaman cina ini pada bencana alam gas beracun Tragedi Sinila 1979 ditemukan banyak korban meninggal.
"Warga dihimbau tak mendekat ke aliran lembah Kalisat," kata Tunut.
Sesuai namanya, Kalisat berasal dari kata 'kali' dan 'asat' atau sungai kering. Saat kemarau, sungai yang berhulu di sekitar kawah tak mengalirkan air, hanya saat musim penghujan itupun berupa aliran kecil.
Saat peningkatan status Waspada (level II) menjadi Siaga (level III) pada Kamis (28/3) dinihari, gas beracun sampai di jembatan Kalisat sekitar 1,5 kilometer dari kawah. Beberapa saat, arus lalulintas di jalan raya utama Batur-Dieng-Wonosobo sempat ditutup. Selain membahayakan pengguna jalan, warga di Dusun Sumberejo Lor yang berada tak jauh dari lembah juga ada yang sempat mengeluh sakit mata dan mual-mual karena bau belerang menyengat.
Pemantauan Kawah
Sementara itu, alat pencatat gempa atau seismograf Kawah Timbang di pos PGA Dieng pada Senin pukul 06.00 hingga 12.00 mencatat terjadi lima kali gempa vulkanik dalam, 13 kali vulkanik dangkal dan enam kali hembusan. Saat kondisi Normal (level I) Gunung Dieng merekam tidak lebih dari 10 gempa vulkanik dalam dan kurang dari 5 gempa vulkanik dangkal.
"Pemantauan visual asap putih tebal setinggi 80 meter terlihat condong ke arah timur," kata Tunut.
Sementara itu, dari pengukuran gas beracun di udara bebas di radius 1.000 meter kata Tunut tak terdeteksi. Meski demikian, pengukuran gas CO2 di dalam tanah dengan kedalaman sekitar 50 sentimeter menunjukkan hasil masih di bawah ambang batas normal.
"Kami melakukan pengukuran gas CO2 sedalam 50 sentimeter dalam tanah sepanjang Kalisat 700-1.500 meter darai Kawah Timbang arah selatan hasilnya masih aman," lanjut Tunut.
Meski demikian, ia merekomendasikan agar warga tidak melakukan penggalian atau membolak-balik tanah sedalam 1 meter di sekitar kawah. Selain itu, PVMBG juga merekomendasikan agar warga tak beraktivitas di radius berbahaya 1.000 meter dari kawah.
Hingga saat ini, petugas dari BPBD Banjarnegara dan relawan bersiaga di Dusun Simbar dan posko Kecamatan Batur. Hingga hari kelima status Siaga (level III), belum terjadi pengungsian warga. (hwo)