Pemilihan Wali Kota Makassar
Hamid Paddu Cocok Pimpin Makassar
Hamid Paddu yang juga konsultan keuangan Departement Keuangan RI di bidang Dana Alokasi Umum (DAU) ini dianggap bersih dan punya
Laporan Wartawan Tribun Timur, Ilham
TRIBUNNEWS.COM, MAKASSAR - Potensi Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Hasanuddin (Unhas) Dr Hamid Paddu maju sebagai bakal calon Wali Kota Makassar 2014 mulai marak diperbincangkan sejumlah kalangan di Kota Makassar.
Hamid Paddu yang juga konsultan keuangan Departement Keuangan RI di bidang Dana Alokasi Umum (DAU) ini dianggap bersih dan punya kompetensi yang tinggi dibanding nama-nama bakal calon lainnya akhir-akhir ini.
Direktur Insert Institute Sulsel Andi Aris, mengatakan, Hamid Paddu yang juga pria asal Kabupaten Bone itu juga punya integritas moral yang tinggi. Hamid Paddu, menurut Andi Aris, adalah sosok akademisi yang militan bergerak membela ummat di belakang layar alias enggan menonjolkan diri.
"Dari nama-nama bakal calon wali kota Makassar sampai saat ini belum ada yang punya suara menang. Artinya, Makassar masih menunggu ada calon yang mengejutkan, Makassar sebagian besar pemilih rasional, butuh calon yang bersih, punya integritas tinggi, berkompeten, moralnya terjamin. Menurut analisa kami, Pak Hamid Paddu sudah teruji atas sikap itu, kalau mau, Hamid Paddu, bisa jadi kejutan," kata Andi Aris kepada Tribun Timur (Tribunnews Network), Sabtu (23/2/2013).
Andi Aris mengungkapkan, Hamid Paddu senantiasa berada dibalik dan menjadi penasihat sejumlah tokoh-tokoh besar di Sulsel bahkan di Indonesia.
"Temuan kami, banyak tokoh yang percaya Hamid Paddu, termasuk Pak Jusuf Kalla, Pak JK itu percaya kepada Hamid Paddu, bisa dikatakan, Pak Hamid Paddu punya sertifikat kepercayaan dari Pak JK, kenapa? karena pemikiran dan moral Hamid Paddu dianggap sangat berkontribusi penting. Buat masyarakat Makassar, tentu cocok," Andi Aris menambahkan.
Terpisah, Dosen Komunikasi Politik UIN Alauddin Makassar, Dr Firdaus Muhammad, mengatakan, kemampuan Hamid Paddu tidak diragukan terutama soal ekonomi. Hanya saja, menurut Firdaus, Hamid Paddu kurang mengejar kerja-kerja politik pencitraan.
"Tidak didukung kerja politik, terlambat melakukan sosialisasi diri untuk maju Pilwali Makassar. Soal kompetensi keilmuan tidak diragukan, hal terpenting bukan hanya bahwa Hamid Paddu cocok, tapi keseriusan Hamid Paddu melakukan kerja politik untuk meraih posisi walikota dengan bersaing kandidat yang ada," kata Firdaus kepada Tribun Timur, Sabtu (23/2/2013).