Minta Jendela Dibuka Lalu Lompat Bunuh Diri
Korban, jelas Kapolsek, sempat meminta pihak hotel membuka jendela kamar, dengan alasan ingin merokok.
TRIBUNNEWS.COM, JAMBI - Manipol Sebayang (54), pejabat Direktorat Jenderal Bina Marga, diduga bunuh diri dengan cara terjun dari lantai 12 Hotel Abadi Suite di Kota Jambi, Jumat (8/2/2013) sekitar pukul 10.25 WIB.
Menurut informasi yang dihimpun Tribun Jambi (Tribunnews.com Network) di lapangan, Kepala SNVT Preservasi dan Peningkatan Jalan Nasional Wilayah II Jambi Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional II Dirjen Bina Marga, check in ke hotel sekitar pukul 07.45.
Menurut Kapolsek Pasar Kompol Ranefli D Chandra, warga Desa Rejo Mulio Barat, Pekanbaru, baru setahun tinggal di Jambi. Korban berdinas sebagai Kasatker II Kementerian Pekerjaan Umum di Jambi.
Korban, jelas Kapolsek, sempat meminta pihak hotel membuka jendela kamar, dengan alasan ingin merokok.
"Tak berapa lama setelah jendela dibuka, tepatnya pukul 10.25, dia melompat dari jendela kamarnya di lantai 12, kamar nomor 1203," kata Ranefli, di tempat kejadian perkara.
Pihak hotel tidak bersedia memberi keterangan, dan menyerahkan semuanya pada polisi. Ranefli menambahkan, dari kamar korban tidak ditemukan benda-benda mencurigakan.
Polisi masih menyelidiki motif korban melakukan aksi nekat. Polisi juga memasang police line di lokasi jatuhnya korban. Usai kejadian, jenazah korban dibawa ke kamar jenazah Rumah Sakit Umum Raden Mattaher untuk diotopsi.
Menurut keterangan rekan korban, beberapa hari lalu ia sempat ngobrol dengan Manipol di tempatnya bekerja.
"Tidak ada kesan kalau dia lagi banyak masalah. Malah waktu itu kami ketawa-ketawa. Ia juga tidak tampak sakit," ungkap salah rekan korban saat ditemui di rumah sakit.
Rekan korban yang tak mau disebut namanya mengaku, korban baru setahun di Jambi, dan sebelumnya berdinas di Pekanbaru.
"Manipol ngontrak rumah di Villa Kenali, Mayang. Kabarnya sebelum masuk hotel ia sempat berpesan pada sopirnya, bapak mau pergi," tuturnya.
Pantauan Tribun, rumah kontrakan korban di Villa Kenali tampak sepi. Tidak ada aktivitas dari rumah yang cukup besar. Rumah terkunci rapat. Tetangga korban juga kurang mengetahui tentang kehidupan korban.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum Ivan Wirata menilai, kinerja Manipul selama satu tahun di Jambi cukup baik. Di mata Ivan, Manipol sangat komunikatif.
"Ia selalu melakukan koordinasi dengan Dinas PU, hampir dua bulan sekali kami melakukan rapat bersama," ucapnya saat ditemui di dekat ruang jenazah Rumah Sakit Raden Mattaher, kemarin.
Terakhir, Ivan berkomunikasi dengan Manipol tiga hari yang lalu.
"Pagi tadi dia sempat terlihat ke kantor," cetusnya. (*)