Tiap Rumah Harus Ada Kue Keranjang saat Imlek
Kue keranjang merupakan kue 'wajib' saat perayaan Hari Raya Imlek.

TRIBUNNEWS.COM, JAMBI - Kue keranjang merupakan kue 'wajib' saat perayaan Hari Raya Imlek.
Puspa (50), pemilik Toko Kue Sari Mulia di kawasan Simpang Batta, Kecamatan Pasar, Kota Jambi, selalu kebanjiran rezeki saat Imlek.
Setiap tahun, Toko Kue Sari Mulia milik Puspa selalu menjual kue keranjang khas Imlek.
"Setiap rumah harus ada kue ini saat perayaan Imlek, karena kue ini untuk sembahyang. Sudah sejak toko ini berdiri kami selalu jual," ujarnya kepada Tribun Jambi (Tribunnews.com Network), Selasa (5/2/2013).
Untuk membuat pelanggannya puas, Puspa sengaja mendatangkan kue keranjang dari Jakarta.
"Kalau hari biasa tidak akan ada kue keranjang ini, kami tidak jual kecuali Hari Imlek, di Jambi saja pembuatnya sangat jarang," ungkap Puspa.
Dalam satu hari, toko milik Puspa bisa menjual 20 hingga 30 buah kue keranjang, terlebih saat mendekati Imlek.
"Hari Raya Imlek akan dilaksanakan 10 Februari mendatang, sekarang sudah ramai orang yang beli, tapi tahun ini sebenarnya pembeli lebih sepi dari tahun-tahun sebelumnya," jelasnya.
Di toko Puspa, kue keranjang ukuran kecil dijual seharga Rp 12 ribu, untuk ukuran besar Rp 20 ribu. Sedangkan kue keranjang dengan memakai kotak yang berisi dua kue, dijual dengan harga Rp 45 ribu.
Membuat kue keranjang membutuhkan waktu yang cukup lama. Menurut Puspa, kue keranjang baru bisa disajikan setelah dibuat selama sekitar 12 jam.
"Bahan bakunya cuma ketan dan gula, kemudian digodok hingga 12 jam, tidak boleh dicampur dengan bahan lain. Itu dilarang," terangnya.
Ia mengungkapkan, kue keranjang bisa tahan hingga satu bulan. Untuk memakan kue keranjang, biasanya setelah melakukan sembahyang saat malam Imlek.
"Kalau memakan kue ini lebih enak menggunakan parutan kelapa muda, kemudian dicampur sedikit garam," sarannya.
Selain kue keranjang, toko milik Puspa juga menjual makanan khas Imlek lain, seperti manisan dari buah ceremai, jeruk, anggur, jambu biji, kana, plam, juga berbagai jenis cokelat.
"Tapi ini bukan makanan wajib seperti kue keranjang, ini cuma khas saja untuk dimakan sama-sama saat ngumpul bersama keluarga, atau saat ada tamu yang berkunjung," paparnya.
Yuli (46), warga keturunan Tionghoa menyatakan, meski Hari Raya Imlek tinggal beberapa hari lagi, ia belum menyiapkan kue keranjang.
"Mungkin nanti satu hari menjelang hari raya saya baru siapkan, pasti beli lah, itukan wajib," cetusnya. (*)