Anggita DPRD Magelang Akan Pasang CCTV Untuk Antisipasi
Anggita DPRD Magelang Akan Pasang CCTV Untuk Antisipasi

TRIBUNNEWS.COM MAGELANG, – Anggota DPRD Kota Magelang, Drs Eddy Sutrisno Msi, berencana memasang Closed Circuit Television (CCTV) di sekitar rumahnya. Pasalnya, pascapelemparan bom molotov oleh orang tak dikenal pada Senin (4/2/2013) lalu, membuat dirinya untuk semakin waspada.
“Rencana mau saya pasang CCTV, ya untuk antisipasi saja, lagi pula harganya juga terjangkau. Saya juga menghimbau warga lain bisa membeli CCTV untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak baik, terlebih mendekati pelaksanaan Pilkada dan Pemilu,” kata Eddy saat ditemui di rumahnya, Selasa (5/2/2013).
Eddy mengatakan, sampai saat ini dirinya mengaku belum mengetahui siapa pelaku teror tersebut. Ia menyerahkan sepenuhnya kasus ini pada pihak kepolisian. Namun ia menegaskan, bahwa teror yang diterimanya ini tidak akan menyurutkan sikapnya yang kritis terhadap berbagai kebijakan pemerintah.
“Saya jujur saja belum mengetahui siapa pelakunya, kalau saya menuduh orang kan ga boleh,” ujarnya.
Ia menegaskan, bahwa teror ini tidak akan menghentikan langkahnya untuk tetap kritis terhadap berbagai hal di Kota Magelang. Menurutnya, sikap ini adalah bagian dari demokrasi.
“Kalau sekiranya ada masalah, saya siap berdialog dengan siapapun. Kalau hanya meneror seperti ini malah tidak menyelesaikan masalah,” katanya.
Ia berharap pihak keamanan harus terus meningkatkan kondusifitas di Kota Magelang. Namun tentunya hal itu dibarengi dengan partisipasi masyarakat untuk turut serta andil menjaga keamanan lingkungan sekitar.
Setelah peristiwa pelemparan bom molotov ini, Eddy mengaku mengaku mendapatkan ucapan keprihatinan dari banyak pihak, mulai masyarakat umum, kalangan pengusaha, maupun LSM.
Sementara itu, Wali Kota Magelang, Ir Sigit Widyonindito MT, pada Selasa pagi pukul 08.30 wib, menyambangi rumah Eddy Sutrisno di Jalan Pahlawan no 130 Potrobangsan. Ia menyampaikan keprihatinannya atas kasus ini.
Dalam kunjungannya yang berlangsung sekitar 15 menit ini, Sigit dan Eddy juga terlibat perbincangan empat mata di ruang kerja anggota DPRD dari Partai Demokrat sekaligus Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Kota Magelang ini.
"Pak Eddy bagian dari Pemda. Saya datang untuk melihatnya. Ternyata, keadaannya sehat," kata Sigit usai berbincang dengan Eddy.
Sigit mengatakan, untuk soal kasus tersebut, biar ditangani oleh pihak kepolisian. Namun, ia menyayangkan suasana kondusif yang selama ini telah terjaga telah ternodai.
"Masyarakat Magelang, saya mengajak untuk santun dan baik. Kalau ada apa-apa, komunikasikan dan lakukan dialog supaya ada penyelesaian," ujar Sigit.
Sigit mengatakan, meskipun kasus ini sempat menimbulkan keresahan di masyarakat, namun ia berharap masyarakat jangan mudah terpancing dengan isu-isu yang tidak benar. Selain itu, peristiwa ini menurutnya juga tidak sampai mengganggu iklim Kota Magelang yang kondusif.
“Saya menyayangkan. Prestasi yang selama ini terjaga jangan sampai ternodai. Iklim yang kondusif juga harus tetap dijaga,” ujarnya.
Terkait sikap kritis anggota DPRD Komisi C tersebut, Sigit mengatakan, bahwa sikap tersebut sudah semestinya dilakukan oleh legeslator yang memiliki fungsi untuk pengawasan. Sebab, sebuah kebijakan tanpa adanya kritikan justeru akan menimbulkan permasalahan di kemudian hari.
“Soal kritis itu merupakan wujud punya perhatian terhadap pemerintahan, kalau diam saja malah susah. Masukan itu baik-baik saja, dua-duanya harus saling berjalan bersama, tidak bisa sendiri-sendiri,” ungkap mantan Kepala DPU ini.
Kasubag Humas Polres Magelang Kota, AKP Murjito mengatakan, pihaknya sudah meminta keterangan dua orang saksi atas kasus ini. Keduanya adalah Kelik Rahmat Hidayat (23) dan Andrias Idi Ambar alias Iid (47) yang pada malam itu bertugas sebagai penjaga rumah.
“Saksi bercerita kalau sekitar pukul 02.00 wib ada dua orang berboncengan sepeda motor matik lewat Jl Raden Saleh (depan rumah Eddy) ke arah Jl A Yani. Tidak lama, mereka kembali lagi ke arah Jl Pahlawan dan tepat di depan rumah Eddy melempar bom molotov,” kata Murjito saat ditemui di ruang kerjanya.
Berdasar keterangan saksi tersebut, pihaknya berupaya melakukan penyelidikan lebih lanjut. Hingga saat ini memang belum ada titik terang siapa pelaku dan apa motifnya. Sementara pecahan botol termasuk sumbunya yang berbau minyak tanah itu, masih diamankan.
“Tapi yang jelas kami akan terus menyelidiki dan menuntaskan kasus ini. Termasuk memeriksa Eddy Sutrisno,” tandasnya.(had)
Baca Juga :
- Polisi Gendut di Blitar Dihukum Push Up 8 menit lalu
- Didik Cawagub Terkaya, Cecep Termiskin 21 menit lalu
- Lapor Perampokan, Malah Dipimpong di Kantor Polisi 31 menit lalu