Banjir Terjang Bireuen, Satu Tewas Terseret Arus
Belasan desa di Kecamatan Simpang Mamplam, Pandrah dan Samalanga, Bireuen, Jumat
Laporan Wartawan Serambi Indonesia, Ferizal Hasan
TRIBUNNEWS.COM, BIREUEN - Belasan desa di Kecamatan Simpang Mamplam, Pandrah dan Samalanga, Bireuen, Jumat (1/2/2013) diterjang banjir kiriman. Seorang warga, Paloh Samalangan, Fauzi (25), ditemukan meninggal diseret arus.
Ratusan warga di Simpang Mamplam mengungsi, ratusan hektar sawah dan tambak di tiga kecamatan itu rusak dihantam banjir, serta puluhan ekor hewan ternak (kambing, ayam, sapi, biri-biri) hilang.
Keterangan yang dihimpun Serambinews.com di lokasi kejadian menyebutkan, banjir kiriman terjadi akibat hujan lebat yang terjadi di kawasan pergunungan atau Gle Mendong Kecamatan Simpang Mamplam, sejak Kamis (31/1/2013) malam hingga Jumat (1/2/2013) dini hari.
Sementara Krueng Arongan Simpang Mamplam, Krueng Batee Iliek Samalanga dan Krueng Pandrah sudah dangkal, serta saluran di kawasan pedesaan sudah menyempit. Akibatnya air hujan yang mengalir dari Gle Mendong meruah ke permukiman penduduk.
Warga dan santri Pesantren Darul Arifin di Desa Pulo Dapong Simpang Mamplam dilapokan terkurung dalam banjir. Mereka tidak bisa keluar rumah dan terpaksa dievakasi dengan speedboat milik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bireuen yang dibantu tim relawan RAPI, SAR, Tagana, TNI dan Polri serta Muspika Simpang Mamplam.
Hingga sore kemarin air masih mengenangi permukiman penduduk. Sementara hujan dan petir juga masih menyelimuti langit wilayah barat Bireuen.
Baca juga:
- Dua Siswa SMA Ini Mesum di Bekas Rumah Roboh
- Dua Sohib Ditangkap Polisi Saat Curi Beras
- Pemkab Lampung Selatan Larang Mobil Dinas Pakai Premium