Sabtu, 4 Oktober 2025

Baku Bantai, Tangan Kiri Kanan Pantung Puntung

Berusaha menangkis sabetan parang Siprianus Wagut (57), pergelangan tangan kiri dan kanan Petrus Pantung (57) menjadi puntung

Editor: Budi Prasetyo
zoom-inlihat foto Baku Bantai, Tangan Kiri Kanan Pantung Puntung
DOK
Ilustrasi parang

* Laporan Wartawan Pos Kupang, Egy Moa

TRIBUNNEWS.COM, RUTENG--Berusaha menangkis sabetan parang Siprianus Wagut (57), pergelangan tangan kiri dan kanan Petrus Pantung (57) menjadi puntung ketika keduanya saling serang menggunakan parang, Jumat (25/1/2013) siang di Kampung Dalo, Kecamatan Ruteng, Kabupaten Manggarai. Nyawa Petrus masih bisa diselamatkan meski dengan luka parah pada wajah, kepala, bahu dan tangan.

Baku bantai pertama tahun 2013 di Manggarai dipicu hanya masalah sepele. Bermula dari pagar untuk menghalangi air di sawah yang dibuat Sipri, mungkin saja dirusak atau dicabut oleh Petrus.

Ketika berangkat ke sawah, Jumat (25/1/2013) pagi, Sipri menyaksikan pagar yang dibuatnya telah rusak dan dicabut. Dia lalu mencurigai tindakan itu dilakukan oleh Petrus yang bertetangga sawah dengannya.

Sekembalinya dari sawah, Sipri langsung mencari Petrus ke rumahnya tak didapatinya. Ternyata Petrus masih berada di kebunnya yang lain. Tak lama berselang, dilihatnya Petrus kembali ke rumahnya.

"Kejadian persis di depan rumah pelaku. Sempat terjadi adu mulut. Di tangan mereka masing-masing memegang kalewang dan mereka saling potong. Kemungkinan parang yang di tangan Petrus terlepas menangkis serangan parang Sipri. Selanjutnya Petrus jadi sasaran dipotong," kata Wakil Bupati Manggarai, Dr. Deno Kamelus, S.H, M.H, didampingi Sekda Manggarai, Manseltus Mitak, S.H, dan Kasat Pol PP Setda Manggarai, Heribertus Ngabut, S.H, Jumat petang (25/1/2013) di RSUD Ruteng, sekembalinya dari Kampung Dalo.

Kamelus memperlihatkan foto potongan pergelangan tangan kiri dan kanan Petrus. Korban mengalami luka yang mengerikan di bagian wajah, kepala, pergelangan tangan, bahu kiri dan kanan dijahit puluhan kali di RSUD Ruteng.

"Luka-lukanya cukup parah dan sedang ditangani oleh ahli bedah di ruang operasi. Dipotong banyak kali," ujar Kamelus. Dia mengkhawatirkan kemungkinan terjadi amukan dan bentrokan dari keluarga Petrus yang harus diantisipasi Pemda Manggarai dan Polres Manggarai yang sudah datang ke lokasi.

Heri Ngabut tiba lebih dahulu di tempat kejadian beberapa saat setelah kejadian menyaksikan korban tergeletak bersimbah darah di tanah. Dua potongan lengannya yang telah putus dipotong terletak beberapa meter di sekitar tubuh korban.

"Darah sangat banyak di tempat jatuhnya korban itu. Dia mengerang kesakitan karena luka-luka yang banyak dan mengerikan. Saya bersama dengan mobil Puskemas membawanya ke RSUD," ujar Heri.

Menurut Heri, tak ada warga kampung itu yang berani melerai, ketika Sipri menghajar Petrus dengan membabi buta. Petrus dengan dua tangannya menangis sabetan-sabetan kalewang hingga pergelangan tangannya putus jatuh ke tanah. Wajah, tangan dan bahu jadi sasaran dipotong.

Ketika Petrus tidak berdaya dan telah rubuh ke tanah, Sipri kabur dari kampung itu. Kabarnya, warga setempat menyaksikan dia mengenakan sarung dan baju biru lari dan menunggu sepeda motor dan menuju Polres Manggarai berjarak belasan kilometer dari kampungnya.

Kapolres Manggarai, AKBP Pontjo Soediantoko, S.IK, melalui Humas Polres, Ipda Simon Jeo mengatakan, pelaku sudah di tangan polisi. "Untuk sementara, Sipri menjadi tersangka pembunuhan terhadap Petrus," kata Simon.*

Baca  Juga  :

Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved