Diduga Tampar Murid, Guru Olah Raga SMPN Deket Dipolisikan
"Korban bersama orang tua saat melapor kemarin mengaku ditampar oleh gurunya hingga mengeluarkan darah dari hidungnya," kata
Laporan dari Hanif Manshuri wartawan surya
TRIBUNNEWS.COM,LAMONGAN- Emosi, Budi Pranoto seorang guru SMP Negeri Deket tega memukul siswanya hingga mengucurkan darah dan kini sang guru harus berurusan dengan polisi.
"Kita masih memintai keterangan beberapa saksi sekaligus melakukan pengembangan penyelidikan,"kata Kasat reskrim AKP Hasran, Senin (21/1/2013).
Terungkap, diduga ulah guru yang tak terkendali itu hanya dipicu gara - gara korban Junaidi Rifansyah (16) tidak mau memasukkan baju seragam yang dipakainya.
"Korban bersama orang tua saat melapor kemarin mengaku ditampar oleh gurunya hingga mengeluarkan darah dari hidungnya," kata Hasran.
Seperti dituturkan Junaidi, peristiwa ini terjadi saat Junaidi usai menengikuti olah raga lalu berganti seragam untuk selanjutnya mengikuti proses belajar mengajar di kelas. Sebelum masuk kelas Junaidi masih duduk - duduk di depan ruangan kelas IX C. Sesaat kemudian korban berlari
bersama dua temannya Afan (15) dan Rozi (15) masuk kelas.
Bertepatan Budi Pranoto, guru olah raga sedang keluar dari ruang kelas. Terlapor reflek memanggil korban, namun Junaidi tak merespon panggilannya dan terus nyelonong masuk kelas.
Budi kemudian menghampiri Junaidi sembari marah - marah dan langsung menampar muka korban sembari menyuruh memasukkan baju seragamnya. Diluar dugaan darah segar mengucur dari hidung korban dan berceceran dalam
kelas.
Insiden ini kemudian memicu keramaian kecil diantara sesama siswa.
Peristiwa Kamis (18/1) ini sampai ke telinga orang tua korban dan berlanjut laporan ke polisi.
Sementara itu Suko Nur Yahman, Kepala Sekolah SMP Negeri 1 Deket dikonfirmasi mengaku belum bisa memastikan apakah benar kleuar dari hidung itu karena ditampar atau tidak. Intinya, pihaknya tidak berani memastikan adanya tindakan penganiayaan . Semua masih dalam proses penyelidikan.
”Sejauh mana kebenarannya juga masih dilidik,”kata Suko Nur Yahman.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Lamongan, Agus Suyanto dikonfirmasi Surya terkait dugaan pemukulan yang dilakukan Budi Pranoto mengungkapkan, proses hukumnya diserahkan kepada kepolisian. Apapun alasannya, seorang pendidik tidak boleh melakukan perbuatan semacam itu.
”Kalau benar terbukti ada penganiayaan saya juga akan proses sanksi yang seharusnya ia terima sesuai prosedur kepegawaian,” kata Agus Suyanto.
Senin siang tadi, pihaknya juga mengunjungi SMPN 1 Deket terkait insiden tersebut. Dan Agus menegaskan, dalam pertemuannya itu untuk mengetahui sejauh mana peristiwanya
terjadi.
”Benar tidaknya terjadi kekerasan masih dalam penyelidikan polisi. Ditunggu saja,”ungkapnya.