Minggu, 5 Oktober 2025

Danau Tondano Meluap, Banjir Besar Mengancam

Tingginya curah hujan sejak akhir pekan lalu, menyebabkan permukaan air Danau Tondano naik hampir satu meter.

zoom-inlihat foto Danau Tondano Meluap, Banjir Besar Mengancam
ISTIMEWA
Danau Tondano di Sulawesi Utara

TRIBUNNEWS.COM, TONDANO - Tingginya curah hujan sejak akhir pekan lalu, menyebabkan permukaan air Danau Tondano di Kabupaten Minahasa, Sulawesi Utara naik hampir satu meter.

Luapan air danau yang menimbulkan banjir besar kini ada di depan mata, sehingga warga sekitar danau maupun sepanjang Daerah Aliran Sungai (DAS) Tondano harus meningkatkan kewaspadaan.

Seperti disaksikan Tribun Manado (Tribunnews.com Network), Rabu (9/1/2013), pada alat pengukur tinggi, tinggi permukaan air Danau Tondano di Kelurahan Tolour, Kecamatan Tondano Timur saat ini mencapai 3,2 meter.

Pada kondisi normal, ketinggian air di daerah tersebut biasanya sekitar 2,5 meter. Jhon K, warga sekitar mengatakan, tinggi permukaan air saat ini mengalami kenaikan signifikan.

Menurutnya, sejak beberapa pekan lalu ketinggian permukaan air sudah menunjukkan tren kenaikan. Namun, kenaikan secara drastis terjadi pada dua hari terakhir.

"Beberapa hari lalu, tinggi permukaan air Danau (Tondano) menunjukkan angka sekitar 3 meter. Dalam dua hari ini air naik 20 centimeter. Kenaikan ini cukup drastis, karena curah hujan tinggi," ujar Jhon.

Warga lainnya menuturkan, alat pengukur ketinggian air itu tidak akurat lagi. Menurutnya, angka 3,2 meter yang ditunjukkan jarum bukan angka sebenarnya. Ia berpatokan pada sebuah plat besi yang dipasang dekat meteran.

"Plat besi itu tingginya empat meter dari dasar. Lihat saja, hampir semua plat besi itu telah tenggelam. Alat pengukur ketinggian air ini tidak lagi akurat, karena telah beberapa kali rusak," jelas pria tersebut.

Ditemui secara terpisah, Ketua Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Minahasa Vicky Kaloh mengatakan, pihaknya secara rutin mengecek ketinggian permukaan air Danau Tondano pada meteran tersebut.

Ia menjelaskan, pemeriksaan akan dilakukan semakin intensif, jika curah hujan tinggi seperti beberapa hari terakhir.

Saat ditanya pada ketinggian air berapa warga harus waspada, Kaloh menyatakan pihaknya belum menentukan batas waspada terkait ketinggian permukaan air.

Menurutnya, saat ini tingkat kewaspadaan pada tinggi permukaan air mengalami perubahan, sejak ada pekerjaan peninggian jalan di Kelurahan Tolour dan Kiniar.

"Dahulu pada ketinggian 3 meter sudah menimbulkan banjir besar di Kelurahan Tolour dan Kiniar. Setelah pekerjaan peninggian jalan selesai, sampai ketinggian air 3,2 meter tidak terjadi banjir di daerah tersebut. Kami belum menentukan kriteria kewaspadaan permukaan air Danau Tondano," papar Kaloh.

Kendati demikian, Kaloh meminta warga yang bermukim di sepanjang DAS Tondano waspada. Menurutnya, jika curah hujan masih tinggi, maka banjir bisa terjadi kapan saja.

Berdasarkan data BPBD Minahasa, areal yang rawan terkena banjir akibat kenaikan tinggi air permukaan Danau Tondano berada di Kecamatan Tondano Timur, Remboken, Kakas, dan Eris.

Tribun Manado mencatat, banjir besar akibat meluapnya Danau Tondano pernah terjadi pada 2000, 2002, dan 2006.

Pada 2000, banjir bahkan sempat ditetapkan sebagai bencana nasional. Sejumlah wilayah di Kota Manado sebagai muara DAS Tondano selalu menjadi korban paling parah. (*)

Sumber: Tribun Manado
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved