BMKG: Hujan di Makassar Pada Level Ekstrem
Badan Meteorologi Geofisika dan Klimatologi (BMKG) Wilayah IV Makassar kembali mengingatkan
Hujan mengguyur wilayah Kota Makassar, Kabupaten Gowa, dan sekitarnya selama lebih dari 24 jam menimbulkan banyak genangan, luapan dari drainase, hingga banjir. Tak terkecuali di perbatasan dua daerah tersebut, tepatnya di Jl Tun Abdul Razak (eks Jl Hertasning Baru). Sawah garapan dan lahan kosong digenangi air hujan hingga berubah bak danau.
Kawasan di kawasan berbatasan dengan Antang, Samata, Pao Pao, dan Minasa Upa ini kini menjadi tempat menjaring ikan air tawar yang terbawa arus. Ada pula yang memancing.
Kendati sawah garapan dan lahan kosong tergenang, namun kompleks perumahan di sekitarnya masih aman. Di kawasan ini berdiri perumahan elite, antara lain Royal Spring, CitraLand Celebes, Moderen Estate, Puri Diva Istanbul, Pesona Prima Griya, dan Graha Hertasning.
Ratusan rumah di beberapa kecamatan tergenang air. Di Kecamatan Pattalassang ketinggian air antara 50 cm hingga dua meter.
Data yang dilansir Accesment Cepat PMI Kabupaten Gowa melalui Sekretaris PMI Cabang Gowa, Muh Latief, mulai pukul 02.00 dinihari Rabu (2/1) sekitar 205 KK (kepala keluarga) di Desa Japing dan Desa Sailong, Kecamatan Pattallassang terendam banjir dengan ketinggian antara satu hingga dua meter.
Bahkan dua KK di antaranya terpaksa diungsikan ke rumah keluarganya yang lebih aman lantaran ketinggian air di rumahnya mencapai dua meter. Selain rumah yang terendam banjir, satu bangunan masjid serta satu gedung sekolah turut tergenang air di Sailong dan Japing. Sementara di Dusun Lamuru sebanyak 8 KK bernasib sama.
Selain Pattallassang, PMI juga melaporkan luapan besar terjadi di Sungai Balang Malino, Desa Lonjoboko, Kecamatan Parangloe. Di DAS Balang Malino yang merupakan jalur anak sungai Jeneberang ini, sedikitnya 40 KK terendam banjir dengan ketinggian sekira dua meter.
Camat Parangloe,Muh Saleh Saud yang dikonfirmasi membenarkan hal tersebut. Menurutnya 40 KK yang mendiami perkampungan di sekitar sungai itu selalu tergenang banjir.
Sementara itu, di wilayah Kecamatan Somba Opu yakni di Kelurahan Bonto-bontoa, sedikitnya 53 rumah warga ikut terendam air. Begitu juga di Kelurahan Sungguminasa 54 rumah, satu gereja, dua gedung TK, satu gedung SMP juga ikut tergenang. Di Desa Panakukang, Kecamatan Pallangga sebanyak 101 rumah termasuk masjid dan sekolah juga terendam genangan setinggi satu meter.
Empat Kecamatan di Kabupaten Maros, Sulsel, terendam banjir. Empat Kecamatan tersebut masing-masing Kecamatan Turikale, Bantimurung, Lau dan Moncongloe. Di Kecamatan Turikale, wilayah yang diterjang banjir yakni Kelurahan Boribellaya, di Lingkungan Majannang sebanyak 14 rumah warga terendam banjir, di Lingkungan Tamala'lang 30 rumah, di Jl A Sanrina Kecamatan Turikale sebanyak 15 rumah dengan ketinggian 30 cm.
Di Kecamatan Bantimurung di Dusun Jawi jawi desa Minasa Baji Kecamatan Bantimurung sebanyak 20 rumah warga terendam banjir. Sedangkan di Kecamatan Moncongloe Dusun Pemanjengan ketinggian air di area persawahan meluap ke jalan poros. Dimana air tergenang sepanjang 200 meter dengan ketinggian 30 cm.
Saat Tribun memantau banjir di Kecamatan Lau, Rabu (2/1/2012) siang, banjir menggenangi satu Kelurahan. Yakni Kelurahan Kampung Maroanging 15 rumah, Kelurahan Mattiro Deceng di Lingkungan Sappo Bia 58 rumah, Lingkungan Galaggara 50 rumah, Lingkungan Balombong 50 rumah dan Lingkungan Langkeang 40 rumah.
Sebanyak 22 rumah warga pun terisolir di lingkungan Galaggara dan kampung Maroangin di Desa Mattiro Deceng. Akibat jembatan kayu yang menjadi akses warga satu satunya hanyut terbawa arus. Jembatan yang dua tahun lalu dibangun tersebut terbawa arus yang deras akibat curah hujan yang tinggi selama dua hari terakhir.(cr1/cr2/cr4/cr5/cr6/cr3/edi/ilo/mut)
Baca juga:
- Mayat Bayi 4 Hari di Perut Pasien karena Dokter Liburan
- Syahrul Silaturahmi ke Redaksi Tribun
- Panwas Periksa Sittiara Dua Jam
- Sayang Kontrak Artis Lokal Senilai Rp 100 Juta