Sabtu, 4 Oktober 2025

Pemilihan Gubernur Sulsel

Garuda-Na Nilai Pilgub Sulsel Mulai Tak Beres

Tim pemenangan pasangan Andi Rudiyanto Asapa dan Andi Nawir Pasinringi (Garuda-Na) meminta agar penyortiran surat suara yang dilakukan Komisi

Editor: Dewi Agustina
zoom-inlihat foto Garuda-Na Nilai Pilgub Sulsel Mulai Tak Beres
Tribun Jabar/GANI KURNIAWAN
Seorang siswa SMU memasukkan surat suara yang sudah dicoblos ke dalam kotas suara di Tempat Pemungutan Suara (TPS) dipandu oleh Kasubag Teknis dan Hupmas (Hubungan Partisipasi Masyarakat) KPU Kota Bandung, Andri Nurdin (kanan) pada acara Sosialisasi dan Simulasi Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat Tahun 2013 Kepada Pemilih Pemula Tingkat SMA/SMK/MA Se-Kota Bandung di Hotel Lingga, Jalan Soekarno Hatta, Kota Bandung, Jumat (19/10/2012). Kegiatan yang diselenggarakan KPU Kota Bandung ini bertujuan mengenalkan tata cara pemilihan kepada para pemilih pemula yang akan menyalurkan hak suaranya pada pemilihan Gubernur Jawa Barat tahun 2013 mendatang. (Tribun Jabar/Gani Kurniawan)

Laporan Wartawan Tribun Timur, Yasdin

TRIBUNNEWS.COM, MAKASSAR - Tim pemenangan pasangan Andi Rudiyanto Asapa dan Andi Nawir Pasinringi (Garuda-Na) meminta agar penyortiran surat suara yang dilakukan Komisi Pemilihan Umum (KPU) kabupaten/kota melibatkan tim dari ketiga kandidat serta lembaga independen seperti Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM).

Hal tersebut disampaikan tim pemenangan pasangan nomor urut tiga ini terkait dengan temuan surat suara bermasalah di Sinjai dan Palopo dimana gambar pasangan nomor urut dua, Syahrul Yasin Limpo-Agus Arifin Nu'mang (Sayang) telah tercoblos.

Tim Pemenangan Garuda-Na, Yarifai Mappeaty mengatakan, temuan tersebut memunculkan banyak kecurigaan terhadap pelaksanaan tahapan pemilihan gubernur (pilgub) Sulsel 2013.

"Sehubungan ditemukannya surat suara yang sudah tercoblos dengan nomor urut dua di Sinjai dan di Palopo, menunjukkan bahwa pilgub sudah mulai tidak beres. Oleh karena itu, tim Garuda-Na meminta agar penyortiran surat suara harus melibatkan unsur ketiga kandidat dan lembaga independen," kata Yarifai kepada Tribun Timur (Tribunnews Network) ditemui di kediaman Rudiyanto di Jl Nikel, Makassar, Jumat (28/12/2012).

Yarifai yang juga Wakil Ketua DPD Gerindra Sulsel Bidang Politik meminta agar pelibatan dua elemen itu segera disikapi oleh penyelenggara pemilu terutama KPU.

"Kalau ini tidak ada aturannya, maka harus dibuat aturannya. Dengan begitu, tidak perlu saling menuding kandidat mana pelakunya. Ini solusi yang paling fair bagi semua pihak," pungkas Yarifai.

Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved