Kodam: Makassar, Maros, dan Gowa Zona Teroris
Jajaran Komando Militer (Kodam) VII/Wirabuana dan pihak Kepolisian Daerah (Polda) Sulsel, melansir peta atau zona wilayah
Aparat Kepolisian Resosrt Kota Besar (Polrestabes) Makassar, sempat menangkap dan memburu jaringan teroris Awaluddin dan Andika, bahkan dikabarkan sempat ada kontak senjata di Kecamatan Moncongloe, Maros, yang kini dibawah pihak Detasemen Khusus 88 Anti-Teror untuk penyelidikan lebih jauh.
"Tidak menutup kemungkinan, teroris yang pernah diterima keberadaannya di salah satu kampung tersebut sudah berpindah tempat," jelas Sahabuddin.
Beberapa hari yang lalu pihak kepolisian mengakui adanya markas (kamp) pelatihan teroris di dua daerah, yakni Kabupaten Luwu (Walengrang) dan Wajo (Siwa). Namun, lokasi yang dimaksud sudah tidak ada lagi," kami siap memberantas gerakan terorisme yang hendak masuk ke Sulawesi," tegasnya.
Diketahui, Rabu 12 Desember, lalu, Polda Sulteng menangkap Solikhin alias Agus (20) di sekitar Gunung Koronconu, Desa Tambarana, Kecamatan Poso. Dalam penangkapannya aparat kepolisian sempat saling lepaskan tembakan dan diduga ada tujuh pelaku yang berhasil kabur dan sampai saat ini masih dalam pengejaran.
Bupati Maros: Insyallah Aman
"Insyallah di Maros tak ada zona teroris. Tapi kita tetap waspada," kata Bupati Maros M Hatta Rahman menanggapi informasi tersebut, sebab Kabupaten Maros berbatasan dengan Kota Makassar, sehingga Maros bisa saja menjadi sasaran atau tempat pelarian bagi teroris.
"Tapi di Maros tidak ada teroris namun demikian Pemkab Maros senantisa mengantisipasi hal itu dengan melakukan pengawasan dan pengamanan yang ketat di tiap Kecamatan atau tempat tempat yang dianggap rawan," pungkasnya.