KA Bogowonto Seret Grand Max Satu Kilometer
Kejadian yang menimpa Joni merupakan kecelakaan pertama di perlintasan KA tanpa palang perlintasan.
TRIBUNNEWS.COM, CIREBON - Joni Satri Fahlevi, sopir Grand Max D 1655 QU, tewas setelah mobil yang ia kendarai terseret kereta api (KA) Bogowonto lebih dari satu kilometer, di Desa Buntet, Kecamatan Astanajapura, Kabupaten Cirebon, Sabtu (8/12/2012).
Joni tercatat sebagai warga RT 01/01, Desa Purwawinangun, Kecamatan Kuningan, Kabupaten Kuningan. Kejadian nahas yang menimpanya berawal saat mobil putih hendak melewati lintasan KA di Jalan Gemulung.
Saat bersamaan, KA Ekonomi Bogowonto yang berangkat dari Stasiun Lempuyangan, Yogyakarta menuju Stasiun Pasar Senen, Jakarta, melaju di rel itu.
Tak ayal, bagian depan KA menghantam seluruh badan mobil yang dikendarai Joni. Laju KA yang mendorong mobil Joni terhenti di bawah jembatan Tol Kanci. Hantaman KA merusak sisi kanan mobil Grand Max. Joni, yang duduk di kursi sopir, pun tak terselamatkan.
Junaedi (35), saksi mata asal Desa Buntet mengatakan, mobil Joni melaju dari Desa Gumulung Tonggoh menuju Desa Buntet. Polisi dan warga pun segera mengangkat jenazah Joni dari dalam mobil dan membawa kembali ke Jalan Gemulung, dekat lokasi tabrakan.
Berdasarkan pantauan Tribun, KA Ekonomi Bogowonto baru meneruskan perjalanan sekitar pukul 15.00 WIB. Laju kereta sempat terhambat, lantaran warga berkerumun. Polisi menduga, kecelakaan terjadi karena kelengahan si pengemudi mobil.
"Kemungkinan besar, dia (Joni) ngelamun saat mobilnya berada di atas perlintasan kereta api," ujar Kapolsek Astanajapura Kompol M Achyar, di lokasi kejadian, kemarin.
Menurutnya, tak ada tanda-tanda kemacetan mobil di atas perlintasan KA. Ia menduga, Joni tak menyadari kehadiran kereta.
Selama dua tahun bertugas di Polsek Astanajapura, ungkap Achyar, kejadian yang menimpa Joni merupakan kecelakaan pertama di perlintasan KA tanpa palang perlintasan. Achyar pun mengimbau agar PT Kereta Api Indonesia (PT KAI) memasang palang perlintasan di tempat itu.
"Saya segera membuat surat ke PT KAI demi menghindari kejadian yang sama," ucapnya. (*)