Sumur Bor di Halaman SD Semburkan Api
ang keluar bukannya air, tapi semburan api. Peristiwa ini yang terjadi di halaman SDN Angsoka III, Kecamatan Omben, Sampang
Laporan Wartawan Surya, Muchsin
TRIBUNNEWS.COM, SAMPANG – Niatnya membuat sumur bor di halaman sekolah agar airnya untuk kebutuhan siswa dan guru serta warga sekitar. Namun yang keluar bukannya air, tapi semburan api. Peristiwa ini yang terjadi di halaman SDN Angsoka III, Kecamatan Omben, Sampang, Senin (3/12/2012).
Tak ayal lagi, semburan api setinggi dua meter dari lubang sumur bor, membuat siswa dan guru cemas. Mereka khawatir, terjadi sesuatu dengan sekolah mereka. Sebab bukan hanya semburan api yang ke luar, juga disertai bau belerang yang menyengat hidung, sehingga mengganggu aktifitas belajar mengajar di sekolah itu.
Tapi bagi warga sekitar, semburan api bukan sesuatu yang menakutkan. Malah dianggap berkah bagi masyarakat, karena semburan api itu diyakini bisa menyembuhkan penyakit kulit.
Puluhan warga sekitar berdatangan untuk menyaksikan, sekaligus mengambil air yang ke luar dari sumur lalu dioleskan ke tubuh mereka, dengan harapan penyakit gatal-gatal yang diderita mereka sembuh.
Kepala SDN Angsoka III, Sukarjo, sekolah membuat sumur bor lantaran kamar mandi sekolah sudah lama kering tidak ada airnya. Sehingga siswa dan guru, siswa atau guru yang hendak buang air kecil atau air besar, terpaksa ditahan.
Karena itu, sejak Kamis (29/11/2012) lalu, dilakukan pengeboran di halaman sekolah. Setelah kedalaman sumur mencapai sekitar 45 meter dihentikan, karena sudah menyembur air dengan ketinggian sekitar 4 meter.
Namun Senin (3/12/2012), ketika siswa dan guru berdatangan kaget bercampur takut. Dari lubang sumur menyemburkan api. Semula ketinggian semburan 50 cm, namun selang beberapa jam mencapai 2 meter.
“Selama dua hari, Sabtu dan Minggu dari lubang sumur bor menyembur lumpur. Baru tadi pagi lumpurnya hilang berganti semburan api. Kami sudah melaporkan kejadian ini kepada pimpinan kami di Sampang,” kata Sukarjo.
Dikatakan, agar semburan api itu tidak membahayakan warga, areal sumur bor dilokalisir. Sekelilingnya diberti diberi pembatas bambu. Dan sampai sekarang, sekolah belum memutusan, apakah besok siswa diliburkan dulu atau tidak, menunggu kebijakan pimpinan.
Hasan, salah seorang tokoh warga setempat menambahkan, ia berharap pemerintah segera mengambil langkah dengan semburan api ini. Jika kondisinya berbahaya, bagaimana nasib siswa di sekolah itu.