TKW Asal Malang di Hongkong Minta Bantuan Hukum
Umayyah binti Katijah, salah satu Tenaga Kerja Wanita (TKW) di Hongkong meminta Pemerintah Indonesia memberikan bantuan hukum
TRIBUNNEWS.COM .COM, BATAM - Umayyah binti Katijah, salah satu Tenaga Kerja Wanita (TKW) di Hongkong meminta Pemerintah Indonesia memberikan bantuan hukum kepadanya. Sejak diusir paksa majikannya pada Jumat (26/10/2012) tengah malam pukul 23.00 waktu setempat, kini nasibnya masih terkatung-katung.
Kini, ia mengalami trauma mendalam. Alasannya, belum ada kebijakan dari agen TKW di Hongkong. Tindakan tidak manusiawi menimpa wanita pemegang passpor nomor AS 139818, hal ini terjadi karena dirinya dituduh melakukan pemukulan. Saat diusir, ia mengaku hanya dibekali tiket uang tiket HKD (Hongkong Dollar) 972.
“Waktu saya diusir tadi malam, rasanya khawatir. Tetapi semua saya pasrahkan sama Tuhan. Ini cuma dibekali uang tiket HKD (Hongkong Dollar) 972. Saya sangat trauma karena tidak ada siapa-siapa di sini. Semoga ada yang bersedia membantu saya,” ujar Umayyah kepada Tribun Batam (Tribun Network), Sabtu (27/10/2012).
Dituturkannya, saat akan meninggalkan rumah majikannya itu, seluruh buruh migran yang bekerja di Hongkong tidak bisa memberikan pertolongan kepadanya. Alasannya, saat kejadian, mereka tidak bisa keluar rumah karena saat pengusiran terjadi dilakukan pada tengah malam.
“Insya Allah sekarang tenang, tapi sekarang masih trauma,” aku wanita yang diberangkatkan ke Hongkong melalu PT Tritama Bina Karya, perusahaan Pegerah Jasa Tenaga Kerja Indonesia (PJTKI) di Kota Malang Jawa Timur, sekitar 4 tahun lalu.
Alasan majikan mengusir dirinya itu dianggap sebagai fitnah tanpa dasar. Di mana sang majikan, Jonathan, memiliki anak bernama Samuel berusia 6 tahun. Menurut pengakuannya, anak majikannya ini justru sering berbuat onar kepadanya. Misalnya memukul dengan pensil saat diajari mengerjakan tugas Bahasa Inggris di rumah.
Selain itu, Samuel pernah mengadukan kepada ayah dan ibunya atas perlakuan Umayyah. Seperti bermain ponsel saat mengajari tugas sekolah, memukul, atau hal-hal negatif lainnya. Padahal kenyataannya, dia tidak pernah melakukan hal itu. Ia juga pernah diperolok Samuel dengan kalimat sadis “hou yai” yang artinya nakal sekali.
“Umayyah pilih mengalah dan pergi karena sudah tidak tahan lagi. Waktu dia (Samuel, red) bersama saya, tidak pernah sedikit pun saya memukulnya. Tetapi Samuel yang mengadu kepada papanya dan mengatakan kalau saya memukul,” ujar wanita yang pernah tinggal bersama majikannya di alamat Flat E-24/F, Block 1, Elegant Garden, 409 Queen’s Road West, Sai Ying Pun, Hongkong.
Pengakuan lain yang dituturkan Umayyah, sebelum dirinya bekerja di rumah Jonathan itu, keluarga ini baru saja memberhentikan pembatunya yang bernama Kenti. Kenti hanya bekerja selama 6 bulan. Dari pengalaman teman-teman Umi yang pernah bekerja di keluarga ini, hubungan Jonathan dan istrinya kurang harmonis.
“Menurut pengalaman temannya, setiap hari istri Jonathan selalu menangis, tidak tahu masalahnya apa. Tetapi kalau boleh jujur, sebelum Umayyah diusir, Samuel pernah membentak Umayyah dengan perkataan ‘you are dust’, padahal kalimat ini hanya bisa diucapkan oleh orang yang sudah dewasa,” jelas Umayyah. (*)
Baca Juga :
- Hari ini Digelar Pentas Sendratari Mahakarya Borobudur 35 menit lalu
- Gudang Minyak Mentah di Batanghari Digerebek 52 menit lalu
- Ratusan Warga Teluk Lembu Jarah Minyak Tumpah PLN 1 jam lalu
- Investor Asing Berebut Bangun Kereta Api di Sulawesi 1 jam la