Ratusan Peternak Ayam Kerinci Bangkrut
Ratusan peternak ayam potong di Kerinci dan Sungaipenuh, mengalami kerugian besar.
Laporan wartawan Tribun Jambi, Edi Januar
TRIBUNNEWS.COM, KERINCI - Ratusan peternak ayam potong di Kerinci dan Sungaipenuh, mengalami kerugian besar. Penyebabnya, anjloknya harga ayam sejak beberapa pekan terakhir. Bahkan, sebagian besar peternak sudah gulung tikar.
Informasi yang didapat Tribun dari sejumlah peternak, turunnya harga ayam di tingkat peternak, karena membanjirnya ayam potong yang diproduksi perusahaan-perusaan besar di luar Kerinci.
"Ayam-ayam dari luar Kerinci menyerbu pasar-pasar tradisional di Kerinci. Bahkan, kaki tangan mereka yang ada di Kerinci, juga bekerjasama dengan pengelola rumah makan. Sehingga ternak ayam di Kerinci tidak laku," ujar Ilham, pengusaha penampungan ayam di Kerinci, Minggu (21/10).
Ayam yang diproduksi secara besar-besaran di sejumlah kabupaten tetangga, seperti Merangin, Bungo, Batanghari, dan beberapa kabupaten di Sumatera Barat, dijual dengan harga lebih murah dibandingkan ayam yang diproduksi peternak lokal.
"Mereka memproduksi ayam secara besar-besaran. Di samping itu, mereka juga punya modal besar. Sehingga bisa menjual ayam dengan harga yang jauh lebih murah dibandingkan penjualan peternak di Kerinci," katanya.
Menurutnya, sudah ada sekitar enam penampungan ternak ayam dari perusahaan luar yang dibangun di Kerinci. Diantaranya di Pulau Sangkar, Pulau Pandan, dan Sungai Hangat. Keberadaan penampungan tersebut, jelas sangat merugikan peternak lokal, karena tidak sanggup bersaing dengan pemodal besar.
"Tidak hanya peternak yang merugi. Namun pedagang yang selama ini menampung ayam peternak, juga ikut rugi lantaran langganan mereka banyak yang pindah akibat terjadinya selisih harga yang tinggi," ujarnya.
Hal senada disampaikan peternak lainnya, Andi. Ia mengatakan, meskipun harga daging ayam mengalami penurunan, harga bibit dan pakan malah terus naik. "Ini yang membuat peternak mengalami kerugian semakin besar," katanya.
Andi dan sejumlah peternak lainnya, akan mendatangi instansi terkait, untuk meminta dihentikannya pasokan ayam dari luar Kerinci.