Jumat, 3 Oktober 2025

Pesawat TNI Jatuh

Wartawan Garut Kecam Aksi Kekerasan

Puluhan wartawan media cetak dan elektronik yang bertugas di Kabupaten Garut menggelar aksi unjuk rasa di Bundaran Simpang Lima

Editor: Budi Prasetyo

Laporan Wartawan Tribun Jabar, M Syarif Abdussalam

TRIBUNNEWS.COM GARUT, - Puluhan wartawan media cetak dan elektronik yang bertugas di Kabupaten Garut menggelar aksi unjuk rasa di Bundaran Simpang Lima, Kecamatan Tarogong Kidul, Rabu (17/10/2012). Mereka mengecam aksi kekerasan yang dilakukan oknum perwira menengah TNI AU terhadap tiga wartawan yang tengah bertugas meliput jatuhnya pesawat Sky Hawk 200 di Kabupaten Kampar, Provinsi Riau, Selasa (16/10/2012).

Aksi solidaritas para wartawan ini dimulai dengan long march dari Kantor Informatika Setda Kabupaten Garut menuju Simpang Lima untuk melakukan orasi. Unjuk rasa pun disertai aksi teatrikal yang menunjukkan penindasan dan kekerasan oleh oknum aparat kepada wartawan yang masih terjadi di era reformasi.

Dalam karton-karton yang mereka usung, tertulis ungkapan-ungkapan pengecaman terhadap Letkol Robert Simanjuntak dan para oknum perwira TNI AU lainnya yang melakukan aksi kekerasan terhadap sejumlah wartawan dan bahkan terhadap warga. Di antaranya poster bertuliskan "save journalist", "Pecat oknum TNI bergaya preman", dan "stop kekerasan terhadap jurnalis".

Saat rombongan Panglima Divisi Kostrad melintasi Simpang Lima, para pengunjuk rasa pun mengusungkan karton-karton tersebut ke arah iring-iringan kendaraan sambil bersorak. Mereka berusaha mengadang rombongan tersebut. Namun, rombongan ini pun hanya melambai-lambaikan tangan dari dalam kendaraannya sambil tetap melaju kencang.

Koordinator aksi tersebut, Aep Hendy, mengatakan perlakuan kasar oknum perwira TNI AU terhadap wartawan dan warga merupakan aksi premanisme yang tidak pantas dilakukan oleh siapapun. Terlebih, para oknum TNI AU melakukannya di hadapan warga, termasuk anak-anak.

"Hargailah kerja keras wartawan. Penghasilan wartawan sendiri dipotong pajak yang nantinya akan digunakan untuk TNI. Kami menuntut oknum TNI AU ini ditindak tegas secara hukum dan dipecat," ucapnya saat ditemui di sela aksinya, Rabu (17/10/2012).

Aksi unjuk rasa ini berlangsung secara damai dengan pengawalan Polres Garut dan Polsek Tarogong. Aksi pun berakhir pada pukul 10.30 dan massa pun langsung membubarkan diri. (Sam)

Baca  Juga  :

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved