Sebelum Membunuh Disuguhi Mi Rebus
Peristiwa berdarah di Perum Delta Sari di Desa Kureksari Kecamatan Waru akhirnya terungkap tidak lebih dari 24 jam.
TRIBUNNEWS.COM,SIDOARJO - Peristiwa berdarah di Perum Delta Sari di Desa Kureksari Kecamatan Waru akhirnya terungkap tidak lebih dari 24 jam.
Polisi telah meringkus dua pelakunya,Irwan Yasin (32), alias Tato, warga Menanggal Utara Gayungan Surabaya dan Nanang Chusnul (20) alias Ndas, warga Desa Masangan Kulon Kecamatan Sukodono, Kamis (11/10) dini hari.
Motif pelaku membacok ketiga korban yang menyebabkan dua tewas dan satu luka berat akhirnya terungkap. Pelaku beraksi karena ingin menjarah harta benda korban. ”Selain menangkap pelaku, kami juga mengamankan barang-barang korban yang dibawa tersangka,” ucap Kapolres Sidoarjo AKBP Marjuki.
Marjuki menyebut, satu tersangka sudah saling mengenal dengan para korban. Pelaku bahkan kerap mendatangi rumah korban untuk meminta uang. Kala
kejadian,para pelaku berkunjung ke rumah korban pada Rabu (10/10) pukul 01.00 WIB. ”Mereka lalu menonton teve bersama korban,” bebernya.
Ditengah nonton bareng inilah, diantara pelaku lalu meminta uang ke korban.Namun karena tidak dituruti, ketiga korban dipukul dan dibacok memakai sebilah pedang dan pisau sangkur. ”Karena kalap, maka dihabisi ketiga korban. Namun satu korban masih hidup,” ujar Marjuki.
Marjuki mengatakan, kejadian itu berlangsung sekitar pukul 04.00 WIB. Pelaku lalu meninggalkan rumah korban seraya membawa sejumlah barang milik korban, diantaranya dua Blackberry,satu buah komputer tablet, dua buah Flashdisk, satu laptop, dua buah kamera, seperangkat play station (PS) dan sepeda motor.
Kepada penyidik, Irwan mengaku kesal dengan Ardiansyah dan Jonathan karena tidak meminjami uang Rp 15.000. ”Saya pinjam tapi tidak dikasih,” ucapnya seraya mengaku uang itu hendak membeli makan dan rokok.
Korban Jonathan dan Ardiansyah yang sedang tiduran di depan teve,di ruang tengah,lalu dipukul memakai besi ukir sepanjang 50 cm. Tidak hanya itu, Irwan juga menghujamkan beberapa kali sangkur yang dibawanya ke tubuh Jonathan
dan Ardiansyah.
Irwan menyebut, aksinya dilakukan bertiga, bersama Nanang dan seorang pelaku lainnya berinisial S. Irwan mengaku ke rumah tersebut, berboncengan bertiga menaiki Suzuki Satria L 4823 E, dari tempat kosnya, di kawasan Taman. ”Yang menyuruh S,” dalihnya.
Irwan mengaku, saat bertamu ke rumah itu,dirinya sempat disuguhi mi instan rebus oleh korban. Tidak hanya itu, mereka juga sempat bermain play station bersama Jonathan dan Ardiasyah.
Dia bercerita, pertemanannya dengan Ardiansyah sudah berjalan setahun belakangan setelah dirinya mengenal Ardiansyah saat menjadi tukang tato panggilan. Irwan mengakui jika baru menghirup udara bebas sejak setahun lalu. ”Nopember 2011 lalu baru bebas dari penjara,” ucap Irwan.
Sedangkan Nanang berdalih, hanya ikut-ikutan. Lulusan sebuah SMP swasta di Kecamatan Taman ini berkilah, hanya beberapa kali ikut membacok korban.
Kasat Reskrim AKP Andi Sinjaya menyatakan, masih mendalami keterangan pelaku yang menyebut mereka datang bertiga. ”Kami akan dalami keterangan ini. Hasil sementara,” katanya.