Pemilihan Gubernur Sumut
Plt Gubernur Sumut Rujuk Dengan PPP
Tak ada kawan abadi, tak ada lawan abadi, hanya perubahan yang abadi
Laporan Wartawan Tribun Medan, Arifin Al Alamudi
TRIBUNNEWS.COM, MEDAN - Tak ada kawan abadi, tak ada lawan abadi, hanya perubahan yang abadi. Inilah hukum di dalam politik dan sangat wajar terjadi. Kondisi itulah saat ini terjadi antara Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) di Sumatera Utara. Tercermin dari pertemuan tertutup antara Plt Gubernur Sumatera Utara Gatot Pujo Nugroho dan Wakil Ketua DPP PPP Hasrul Azwar, Rabu (10/10/2012) sore.
Beberapa bulan lalu, Hasrul Azwar mengatakan PPP takkan mau lagi berkoalisi dengan PKS seperti kala Pilgub 2008 yang mengusung pasangan Syampurno. Pasalnya, Gatot dinilai tak lagi menjalankan kesepakatan koalisi seperti yang pernah disepakati dulu. Hasilnya, PPP pun mengusung nama Fadly Nurzal untuk maju menuju Sumut 1.
Namun, pertemuan Gatot dengan Hasrul Azwar sepertinya menunjukkan Gatot sudah rujuk dengan PPP dan ini juga mementahkan apa yang diucapkan Hasrul Azwar. Pintu dialog dan berkoalisi pun terbuka kembali.
Usai pertemuan tertutup, Gatot yang mengenakan batik terlihat sumringah namun malu-malu membuka isi pembicaraan tertutup tersebu. "Hanya berbicara soal Sumut ke depan. Sebagai tokoh nasional kami hanya silaturrahmi. Beliau adalah senior jadi saya banyak konsultasi," ujarnya.
Namun ia tak menampik kemungkinan PKS-PPP akan berkoalisi kembali. "Kalau melihat aspek sejarah, dimungkinkan. Berdasarkan aspek kesejarahan PKS dan PPP adalah penggagas mendukung Syampurno," ungkap mantan Ketua DPW PKS Sumut ini.
Saat disinggung soal kemungkinannya berduet dengan kader PPP Fadly Nurzal dan kapan akan mendeklarasikan diri, Gatot tersenyum."Kita cari waktu yang pas lah," ujarnya sambil berlalu meninggalkan hotel.