Warga Resah Kaos I Love Malaysia Beredar di Sebatik
Sejumlah warga di Pulau Sebatik yang berbatasan langsung dengan Malaysia mulai resah dengan sikap nasionalisme warga di sana menyusul
Laporan Wartawan Tribun Kaltim, Niko Ruru
TRIBUNNEWS.COM, NUNUKAN - Sejumlah warga di Pulau Sebatik yang berbatasan langsung dengan Malaysia mulai resah dengan sikap nasionalisme warga di sana menyusul beredarnya sejumlah kaos bertuliskan 'I Love Tawau' dan 'I Love Malaysia'.
Kekhawatiran itu mereka sampaikan saat berdialog dengan Pengurus Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Nunukan di Kecamatan Sebatik Tengah, Pulau Sebatik.
Ketua FKUB Nunukan, Ustad Haji Hermansyah mengatakan, pada dialog itu ada keresahan mulai lunturnya kecintaan warga terhadap Indonesia. Warga di sana lebih bangga mengenakan kaos bertuliskan I Love Malaysia dan I Love Tawau. Tawau merupakan salah satu kota di Negara Bagian Sabah, Malaysia.
"Ini menjadi masukan dan saran masyarakat Sebatik yang kelihatannya menjadi perhatian kita semua khususnya pemerintah setempat. Ini menandakan rasa nasionalisme daripada masyarakat kita khususnya pemuda-pemuda di sana kelihatannya sudah mulai luntur. Karena mereka lebih mencintai tuliusan-tulisan Malaysia daripada I Love Indonesia," ujarnya.
Ia mengatakan, dengan persoalan tersebut pemerintah atau instansi terkait harus segera menindaklanjutinya. Jangan sampai persoalan yang dibiarkan berlarut-larut justru menjadi krisis sikap nasionalisme. Apalagi selama ini masyarakat setempat tinggal di perbatasan Malaysia.
Selain menggunakan kaos ‘berbau’ Malaysia, nama jalan-jalan yang ada di Pulau Sebatik juga diadopsi dari nama-nama jalan yang ada di Tawau.
"Misalnya Jalan Sabindo. Kenapa kita tidak menggunakan nama-nama pahlawan? Ini masukan dari masyarakat di sana. Kalau bisa melalui FKUB, kemudian yang hadir kemarin ada Kesbangpol Linmas, Kementerian Agama dan Polres agar bisa menindaklanjuti permasalahan ini jangan sampai kedepan, dampaknya mereka lebih mencintai Tawau daripada bangsanya sendiri," ujarnya.
Kemarin FKUB Nunukan melakukan sosialisasi di Kecamatan Sebatik Tengah. Sosialisasi dilaksanakan terhadap aturan mengenai pendirian rumah ibadah dan menginformasikan fungsi FKUB serta mengadakan dialog berkaitan dengan kerukunan umat beragama. Sasaran sosialisasi seperti ini meliputi tiga kecamatan yang baru dibentuk masing-masing Kecamatan Sebatik Tengah, Kecamatan Siemanggaris dan Kecamatan Tulin Onsoi.
"Kemudian dalam dialog kita melibatkan masyarakat, tokoh agama dan tokoh masyarakat kemudian para pemuda," ujarnya.
Baca Juga: