Unsri Pernah Kebobolan Ijazah Palsu
Tak hanya perguruan tinggi swasta, nama besar Universitas Sriwijaya (Unsri) juga pernah dimanfaatkan oknum pemalsu agar mendapatkan ijazah secara
TRIBUNNEWS.COM, PALEMBANG - Tak hanya perguruan tinggi swasta, nama besar Universitas Sriwijaya (Unsri) juga pernah dimanfaatkan oknum pemalsu agar mendapatkan ijazah secara instan.
"Pernah terjadi tahun 2011 ada yang menerbitkan ijazah palsu atas nama Universitas Sriwijaya. Saya kurang tahu persis yang dipalsukan itu jurusan dan fakultas apa," kata Pakar Hukum Tata Negara dan Pengamat Politik Unsri, Dr Febrian.
Terungkapnya pemalsuan ijazah ini menurutnya berkat adanya laporan masyarakat. Laporan itu kemudian ditindaklanjuti sampai kemudian pelakunya diketahui.
"Untuk mengetahui pasti coba kontak Kepala Biro Administrasi Akademik Kemahasiswaan (BAAK), Pak Cik Zen. Beliau lebih mengetahui detailnya," kata Febrian.
Dikonfirmasi secara terpisah, Kepala BAAK Unsri, Drs Cik Zen Anas M Si, membantah ada penemuan kasus ijazah palsu yang mengatasnamakan Unsri pada 2011 lalu. Dia meyakini kemungkinan pemalsuan ijazah sangat kecil karena materi kertas yang dijadikan ijazah tidak mudah diperoleh.
"Materi kertas ijazah itu tidak kertas sembarangan yang mudah diperoleh di pasaran," ungkapnya.
Dia menambahkan, upaya meminimalisir penyelewengan dari internal kampus juga dilakukan agar mencegah oknum tertentu untuk memanfaatkan jabatan untuk menyelewengkan lembaran ijazah atau pun stempel resmi kampus.
Sistem administrasi diperketat atas peredaran blanko kemahasiswaan yang berurusan dengan penerbitan ijazah. Blanko cadangan tidak disediakan, sehingga satu ijazah yang akan diperoleh oleh setiap mahasiswa yang akan menyelesaikan kuliahnya hanya memerlukan satu blanko kelengkapan persyaratan.
"Administrasi kami perketat sehingga peluang terjadinya kecurangan dan penyelewengan blanko penerbitan ijazah menjadi kecil. Kami juga tidak menyediakan blanko cadangan sehingga hitungannya benar-benar pas," terangnya.
Proses distribusi ijazah juga dilakukan secepat mungkin, begitu selesai cetak akan langsung diberikan kepada mahasiswa pada saat wisuda. Disiplin administrasi ini menurutnya akan berdampak pada kerapian data kemahasiswaan di setiap jurusan, fakultas hingga rektorat.
"Seluruh mahasiswa terdata dengan rapi, jika terjadi penipuan dan pemalsuan dokumen ijazah akan segera diketahui ketika dilakukan kros cek ke jurusan," ungkap Cin Zen. (iam)
Baca Juga: