Pilkada Takalar
Tim Saksi Syamsari Tuding KPPS Panaikang Curang
Tim saksi Calon Bupati dan Wakil Bupati Takalar Syamsari Kitta-Hamzah Barlian (Saritta) menggoyang panitia pemungutan suara (PPS) tempat

Laporan Wartawan Tribun Timur, Ilham
TRIBUNNEWS.COM, TAKALAR - Tim saksi Calon Bupati dan Wakil Bupati Takalar Syamsari Kitta-Hamzah Barlian (Saritta) menggoyang panitia pemungutan suara (PPS) tempat pemungutan suara (TPS) 5 Panaikang, Kelurahan Massamaturu, Kecamatan Polut, Takalar, Jumat (5/10/2012).
Anggota tim saksi Syamsari, Sunardi menuding Ketua PPS (KPPS) Panaikang Dorrahman Mangun terlibat tindak kecurangan sistematis dalam rekap suara formulir C1. Pasalnya, format C1 yang ia pegang berbeda dari C1 yang dimasukkan Dorrahman di kotak suara.
Selain itu, kotak suara tidak disegel alias terbuka hingga sampai di PPK dan Dorrahman dituding menambah suara untuk kandidat tertentu serta formulir C1 tersebut tanpa disertai tanda tangan.
Dugaan kecurangan terkuak saat tim saksi Syamsari dan KPPS disaksikan pihak kepolisian membongkar kotak suara yang tak tersegel tersebut dalam rangka mencocokkan C1 yang dipegang saksi dan C1 yang dimasukkan Dorrahman di kotak suara.
Dalam format C1 yang diberikan KPPS kepada Sunardi, jumlah Pemilih dalam salinan DPT yang menggunakan hak Pilih yakni 386 orang dan dilengkapi tanda tangan KPPS. Sementara C1 yang dimasukkan KPPS di kotak suara berjumlah 391 orang dan tanpa disertai tanda tangan.
"Ini pasti kecurangan sistematis ini Pak, masak halaman satu formulir ini diganti? Terus jumlahnya bertambah dari yang bapak masukkan di kotak suara, terus kotak suara tidak tersegel, kenapa terbuka?," sorot Sunardi kepada Dorrahman.
Mendengar sorotan Sunardi, sontak Dorrahman menjawab," Hh saya tidak tahu, kalau segel, itu karena habis segel dari KPU," kata Dorrahman.
Koordinator Tim Syamsari, Hairil Anwar yang tiba di lokasi enggan menerima alasan Dorrahman. Anggota Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) DPRD Takalar ini juga menyorot dan mencurigai Dorrahman telibat kecurangan sistemik.
"Pak, di mana logikanya KPU kehabisan segel? tidak ada itu, KPU sudah lengkap logistiknya. Indikasi kecurangan di sini banyak sekali, ada penambahan suara, dan formulir C1 yang bapak masukkan di kotak suara itu tidak ada tanda tangan, dan kotak suara terbuka. Lembar C1 diganti seperti ini, coba kalau banyak, itu berapa kecurangan itu?," sorot Hairil kepada Dorrahman.
Sorotan Tim Syamsari membuat Dorrahman dan rekannya tidak berkutik. Mereka tidak punya alasan kuat kepada Tim Syamsari. Tim Syamsari kemudian mengamankan bukti-bukti dugaan kecurangan sistematis tersebut disaksikan aparat kepolisian. Tim Syamsari akan melaporkan kejadian tersebut ke pihak yang berwenang.
Anggota Panitia Penyelenggara Kecamatan (PPK) Polut Syariful Alam yang juga hadir menyaksikan perseteruan tersebut, mengungkapkan, sudah ada kejanggalan saat pencoblosan di TPS tersebut kemarin, Kamis (4/10/2012).
"Iya, kemarin memang lama kerja berita acara sehingga kami susah berangkat desa lain," kata Syariful Alam kepada Tribun Timur (Tribun Network).
Baca Juga:
- Pengadilan Tipikor Surabaya Kehilangan 2 Hakim Ad Hoc
- Ini Jatah Premium di Lima APMS Nunukan
- Sekolah Disegel Siswa SD Terlantar
- Ya Tuhan! Sahrul Gunawan Meninggal Terseret Ombak!