Kebakaran Gunung Lawu Dipicu Pembuat Arang
kami tetap upayakan untuk memadamkan api

TRIBUNNEWS.COM,NGAWI - Kebakaran hutan ratusan hektar di puncak Gunung Lawu yang meludeskan puluhan ribu tanaman rimba campuran akasia, cemara, ristania, Dekuren, Ekalitus, dan alba ini diduga dipicu ulah warga yang ceroboh memproduksi arang di petak 19 Rayon Pemangku Hutan (RPH) Banjaran Desa Giri Kerto, Kecamatan Sine, Kabupaten Ngawi.
Kepastian ini setelah sejumlah petugas pemadam kebakaran gabungan berjumlah 550 orang dari perhutani dan Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) menemukan adanya kubangan dan sisa pembakaran pembuatan arang di lokasi awal kebakaran itu.
Kepastian penyebab kebakaran ini, disampaikan Adm KPH Lawu Ds, Johan Suryo Putro. Menurutnya, upaya yang dilakukan sebanyak 550 petugas gabungan dari 5 RPH di Gunung Lawu dapat memadamkan api. Akan tetapi, api justru masih bergerak ke wilayah Kecamatan Panekan, Kabupaten Magetan.
Selain itu, dia menjelaskan jika api pertama kali muncul di petak 19 dan petak 39. Petugas pemadam api menemukan bukti di lokasi petak 19 terdapat lokasi pembakaran arang yakni berupa kubangan untuk membakar arang.
"Kami mensinyalir api pertama kali dari sisa pembakaran arang ini," terangnya kepada Surya, Rabu (26/9/2012).
"Sampai saat ini, kami tetap upayakan untuk memadamkan api dengan mengerahkan petugas di petak 19 ada 80 orang, petak 29 dan 30 ada 60 orang, petak 35 ada 50 orang, petak 39 ada 100 orang. Mereka petugas gabungan dari 5 RPH mulai RPH Manyul, RPH Banjaran, RPH Ngetrep serta RPH lainnya dibantu LMDH," tandasnya.
Diberitakan sebelumnya, sekitar 500 hektar hutan di puncak Gunung Lawu ludes terbakar mulai Minggu (23/9/2012) hingga Senin (24/9/2012).