Sabtu, 4 Oktober 2025

Broker Bantu Percepat Naik Pangkat Guru

Urusan naik pangkat di dunia pendidikan sudah jadi lahan bisnis baru, meskipun aktivitasnya tak seperti jual beli atau dilakukan secara

Editor: Anwar Sadat Guna

Neni mengaku diminta mempersiapkan uang sekitar Rp 3 juta sebelum meminta bantuan. Namun, ia tak menerima kuitansi ketika menyerahkan sejumlah uang untuk diberikan kepada oknum tersebut.
"Saya hanya bermodalkan percaya karena sudah lama kenal," ujar Neni. Karena itu, di bulan Oktober nanti ia berharap kenaikan pangkat yang diinginkannya tersebut bisa terwujud.

"Pokoknya saya pantau terus sampai kenaikan pangkat saya berhasil. Dan sampai saat ini saya terus menanyakan sudah sejauh mana proses kenaikan pangkat saya," ujar Neni.

Keyakinannya memang cukup beralasan lantaran oknum tersebut bukan pemain baru dalam urusan membantu kenaikan pangkat guru. Selain itu, ia sudah menerima resi dari Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) Jawa Barat (Jabar).

Noni, juga bukan nama sebenarnya, rekan Neni yang bersama-sama mengurus kenaikan pangkat kepada orang yang sama ini, mengaku mengajukan proses sejak Maret 2011.

Namun, hingga kini usulan kenaikan pangkatnya masih belum teralisasi. "Awalnya saya dengan Neni minta tolong kepadanya. Dan dia mau membantu kami," ujar Noni ketika ditemui Tribun, Sabtu (1/9/2012).

Noni mengatakan, alasannya mengurus kenaikan pangkat dengan bantuan orang lain karena ia tak mau mengikuti beberapa rangkaian tes.

Pasalnya, syarat utama kenaikan pangkat ke IV B adalah membuat sejumlah karya tulis ilmiah yang nantinya diujikan untuk melaju ke proses berikutnya.

Meski begitu, Noni mengaku belum mengeluarkan uang sebesar Neni. Ia yang tak mau menyebut jumlah uang yang dikeluarkannya itu mengatakan selalu meminta kuitansi kepada oknum pejabat sebagai barang bukti setiap mengeluarkan uang.

Tak hanya Noni dan Neni, tiga guru mata pelajaran di Kecamatan Rancaekek lainnya, yakni Bunga, Bunda, dan Cici, semuanya nama samaran, juga telah mengajukan kenaikan pangkat dari golongan IV A ke IV B dengan bantuan orang lain.

Terkait dengan uang yang sudah dikeluarkan, ketiga guru ini mengaku sudah mengeluarkan uang masing-masing Rp 500 ribu. Namun mereka membantah uang tersebut sebagai uang pelicin atau uang muka jika kenaikan pangkat bisa diraih.

Tak hanya guru, seorang kepala sekolah di Kecamatan Rancaekek, pun melakukan hal yang serupa. Bahkan ia mengaku, sudah dua kali meminta bantuan kepada orang lain untuk mengurus kenaikan pangkatnya dari golongan IV A ke IV B.

BACA JUGA:

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved