Oknum Disdik Pematangsiantar Sejak Lama Jadi Mafia PNS
Oknum PNS yang diduga dalang dari 13 PNS siluman di Pemerintah Kota Pematangsiantar A br M ternyata telah lama menjadi mafia PNS.
Laporan Wartawan Tribun Medan, Adol Frian Rumaijuk
TRIBUNNEWS.COM, PEMATANGSIANTAR - Oknum PNS yang diduga dalang dari 13 PNS siluman di Pemerintah Kota Pematangsiantar A br M ternyata telah lama menjadi mafia PNS. Sejak lama, pegawai Bagian Umum Dinas Pendidikan Pematangsiantar ini tidak pernah masuk kantor.
Sebelum pembuatan SK penempatan 13 PNS palsu, sejak lama dia kabur dari rumahnya karena dikejar-kejar para korbannya. Masih banyak korban penipuan bermodus bisa meloloskan duduk sebagai PNS di Pemerintah Kota Pematangsiantar sehingga membuatnya dikejar-kejar para pelanggannya.
Ketika ditelusuri ke alamat rumahnya, seorang tetangganya membeberkan beberapa aksi yang dilakukan A br M. Seperti diperoleh wartawan, alamat rumahnya di Jalan Pattimura, Gang Mawar, Kelurahan Tomuan, Kecamatan Siantar Timur, Rabu (5/9/2012) rumah itu tampak tertutup.
Meski sudah digedor berkali-kali, tidak ada sahutan dari dalam rumah yang terkunci rapat itu. Dari seorang yang mengaku tetangga A br M, bermarga Nainggolan mengatakan bahwa ia telah lama tidak tinggal di rumah itu.
"Suaminya disitu, dan tiga anaknya laki-laki dan satu anak perempuannya," ujar Nainggolan.
Menurut tetangganya itu, suami A br M bermarga Silalahi yang berprofesi sebagai supir angkot Japaris kemungkinan sedang bekerja. Sedangkan ke 4 anaknya sedang sekolah.
Nainggolan menjelaskan alasan A br M meninggalkan rumahnya, kemungkinan disebabkan banyaknya korban PNS yang mencari dan mendatangi rumahnya. Karena menurut Nainggolan tidak sedikit yang datang sebelumnya ke rumah itu dan terdengar dengan berbagai keluhan. Yang kadang juga hanya bertemu dengan Nainggolan yang selalu berada di daerah itu.
Diceritakan, A br M sudah melakoni profesi sebagai mafia PNS sejak beberapa tahun lalu, ketika Wali Kota Pematangsiantar masih dijabat RE Siahaan. Ketika itu, A br M yang mengaku sebagai orang dekat RE Siahaan berhasil memasukkan beberapa orang menjadi PNS.
Sejak saat itu A br M menjadi terkenal sebagai calo PNS. Banyak yang ingin menjadi PNS meminta bantuannya. Namun, kebanyakan merasa tertipu dan mendatangi rumahnya meminta agar uangnya dikembalikan.
Orang yang menjadi korban kata Nainggolan bukan hanya dari daerah lain, tetapi juga beberapa tetangga diantaranya marga Nainggolan dan marga Purba. Bahkan, Nainggolan mengaku salah satu keluarganya ditipu Rp 30 juta dalam pengurusan PNS itu.
Karena merasa tertipu, sejak beberapa tahun lalu sejumlah korban kemudian bolak-balik mendatangi rumahnya dan menagih agar A br M mengembalikan uangnya. Sejak itu pula, A br M meninggalkan rumahnya dan tak pernah kembali lagi.
"Sudah banyak orang yang datang mencarinya. Tadi malam ada juga yang datang mau mencarinya. Mereka mengaku korban dalam pengurusan PNS. Kami juga mencarinya karena uang kakak saya marga Silalahi Rp 30 juta," katanya.
Dilanjutkan, sekira 6 tahun lalu, rumah tangga A br M dan suaminya memang retak karena A br M kedapatan selingkuh dan hamil. Namun, penyebab dia lari bukan hal itu, karena setelah ketahuan selingkuh, suaminya memaafkannya bahkan menanggung biaya operasi saat A br M melahirkan anak hasil selingkuhannya.
"Kalau waktu selingkuh, suaminya memaafkannya, bahkan suaminya yang menanggung biaya operasinya. Dan sempat tinggal di rumah itu. Seminggu setelah melahirkan, dia membawa pergi anak yang diduga hasil selingkuhannya," katanya.
Ketika wartawan mencoba menayakan ke beberapa staf di Dinas Pendidikan Pematangsiantar, tentang kehadiran A br M mengatakan tidak tahu. "Tidak pernah datang," ujar seorang staf.
Begitupun saat ditanyakan apa pekerjaannya, staf tersebut mengaku tidak tahu. "Tidak jelas, nggak tahu aku apa kerjaannya itu," ujarnya.
Baca Juga: