Dilanda Kabut Asap Sekolah di Riau Tetap Berjalan
Jumlah titik api di Provinsi Riau masih menunjukkan penurunan.
Laporan Wartawan Tribun Pekanbaru, Hendra Efivanias
TRIBUNNEWS.COM, PEKANBARU- Jumlah titik api di Provinsi Riau masih menunjukkan penurunan. Hingga Selasa (4/9/2012), tercatat hanya ada 19 titik api di kawasan Riau. Meskipun demikian, kondisi udara masih saja diselimuti kabut asap. Kondisi kabut pun cukup tebal terutama di pagi hari.
Berdasarkan penuturan Analis Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Pekanbaru, Warih kepada wartawan, jumlah titik api menurun menjadi 19 titik. Titk api itu tersebar di beberapa kabupaten seperti Pelalawan 2 titik, Indragiri Hulu 8 titik, Indragiri Hilir 6 titik dan Kuantan Singingi 3 titik. Sementara daerah lainnya nihil.
Untuk jarak pandang, sampai saat ini masih tergolong jauh. Pada pukul 06.00 sampai 08.00 Wib, jarak pandang masih mencapai dua kilometer. Satu jam kemudian bertambah menjadi 2,5 kilometer. Sementara sore hari sekitar jam 16.00 Wib menjadi 6 kilometer. BMKG juga mencatat adanya peluang hujan dengan intensitas ringan di wilayah Riau bagian barat dan pesisir timur.
Meski kabut asap beberapa hari terakhir terus menyelimuti udara, Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Pekanbaru mengaku belum mengeluarkan keputusan untuk meliburkan siswa di sejumlah sekolah. Disdik menunggu adanya kepastian dari instansi Dinas Kesehatan tentang kondisi riil udara.
"Sampai saat ini belum ada kebijakan meliburkan sekolah. Kami menunggu keputusan dari Dinas Kesehatan atau rumah sakit terkait kondisi udara. Jika memang membahayakan untuk kesehatan, barulah kita ambil kebijakan untuk meliburkan siswa," papar Kepala Disdik Pekanbaru, Prof Dr Zulfadil SE MBA ketika dikonfirmasi Tribun.
Menurut dia, Disdik tidak mempunyai kapasitas untuk menyatakan kondisi udara telah membahayakan kesehatan siswa atau tidak. Karena bagaimanapun juga, yang berwenang untuk menyatakannya adalah instansi kesehatan. Tapi jika kedepannya memang diperlukan meliburkan siswa, Disdik mengaku siap.
Meski belum ada keputusan untuk meliburkan siswa, Kadisdik menghimbau agar peserta didik tetap waspada. Jika memang situasi udara dianggap tak baik untuk kesehatan, sebaiknya mengurangi aktivitas di luar ruangan. "Perbanyak aktivitas di dalam ruangan agar terhindar menghirup udara yang tak sehat," kata dia.
Sebelumnya, Kadisdik juga menjelaskan hasil evaluasi mereka terkait kondisi belajar mengajar pasca libur lebaran. Menurut dia, secara umum kehadiran guru diatas 95 persen. Proses belajar mengajar pun sudah berlangsung normal sejak awal masuk sekolah beberapa hari lalu. Menurut Zulfadil, keterangan itu ia sampaikan berdasarkn pantauan yang mereka lakukan beberapa hari ini. Baik oleh Kadisdik maupun pengawas.
Zulfadil mengakui, dalam inspeksi mendadaknya masih ada sekolah yang menggelar aksi gotong royong dengan memanfaatkan jam belajar. Tapi karena tidak semua jam mengajar yang dipakai, Disdik memberi toleransi. Meskipun demikian, ia tetap mengingatkan sekolah agar tidak memanfaatkan jam belajar untuk kegiatan lain.
Agar himbauan ini diikuti, Disdik mengaku masih melakukan monitoring. Rencananya pengawasan seperti ini dilakukan setiap waktu dengan mengoptimalkan tugas pengawas. Bahkan, monitoring tidak sekedar dikaitkan dengan libur Idul Fitri. (*)