Sabtu, 4 Oktober 2025

Sopir Terbaik Medan: Semua Saya Lakukan untuk Anak Saya

Usai penyerahan hadiah, Rasyidin mengaku bukan lah sopir paling baik di Kota Medan.

zoom-inlihat foto Sopir Terbaik Medan: Semua Saya Lakukan untuk Anak Saya
TRIBUN BATAM/Argianto DA Nugroho
ILUSTRASI

TRIBUNNEWS.COM, MEDAN - Setelah lima hari penataran, termasuk kegiatan outbound pada akhir pekan lalu, Dinas Perhubungan Kota Medan akhirnya memilih enam jawara pemilihan Awak Kendaraan Umum Teladan (AKUT) Tingkat Kota Medan 2012.

Dari 100 sopir utusan perusahaan angkutan perkotaan di Kota Medan, Rasyidin (45) didaulat sebagai juara.

Menurut panitia, sopir taksi Blue Bird meraih nilai 84 atas pemahaman pengetahuannya tentang materi yang diberikan selama penataran, seperti bidang lalu lintas, asuransi, psikologi, kesehatan, dan keselamatan kerja.

Juara dua direbut Krisman Siagian dari RMC, disusul R Turnip dari KPUM. Para peserta juga dinilai dari partisipasi dalam membentuk dinamika dan sikap, selama mengikuti acara yang dimulai sejak Jumat (29/8/2012) lalu.

Usai penyerahan hadiah, Rasyidin mengaku bukan lah sopir paling baik di Kota Medan. Dengan rendah hati ia mengatakan, rekan-rekan lain satu perusahaan masih banyak yang lebih bisa jadi teladan.

"Ini saya persembahkan untuk anak saya," kata Rasyid yang merupakan orangtua tunggal, Rabu (29/8/2012).

Mantan sopir pribadi dosen Universitas Sumatera Utara menuturkan, anak dan orangtuanya berharap ia bisa menorehkan prestasi pada ajang ini.

Ia merasa punya pengetahuan dan wawasan yang cukup tentang materi yang diajarkan pada penataran, dan sejak awal bertekad meraih gelar kampiun, yang tidak berhasil didapat pada ajang serupa tahun sebelumnya.

Rasyidin bercerita, lepas dari pekerjaan sebagai supervisor perkebunan kelapa sawit di Riau, ia sempat bingung akan bekerja apa di Medan.

Ia mencoba jadi sopir angkot minibus, di Medan disebut angkot pintu samping. Merasa kurang cocok, ia beralih.

Namun, karena memikirkan nasib anaknya, ia memutuskan jadi sopir pribadi.

"Semua akan saya lakukan untuk anak saya," ujar alumni Fakultas Manajemen Unsyiah.

Hingga kini, hati Rasyidin masih menangis, jika mendapat penumpang rekan-rekan kuliahnya yang ia nilai telah jadi orang sukses.

Pada Agustus 2010, Blue Bird membuka lowongan di Kota Medan. Rasyidin melamar, karena tahu perusahaan ini cukup bonafid.

November 2010, ia sudah meluncur di jalan dengan si taksi biru. Karena dianggao punya kualitas kepemimpinan, Rasyidin diangkat sebagai ketua grup, yang memberi arahan kepada 20 sopir lain yang lebih muda.

Halaman
12
Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved