Jumat, 3 Oktober 2025

Kisah Mistis Mesi Si Pawang Ikan Pari (1)

AROMA mistis sudah terasa ketika Tribun Sumsel (Tribun Network) mengetik berita ini di Sekayu. KwH Meter listrik di rumah mendadak turun beberapa

Editor: Dewi Agustina
zoom-inlihat foto Kisah Mistis Mesi Si Pawang Ikan Pari (1)
Tribun Sumsel/Iswahyudi
Mesiyanti, pelajar kelas dua di SMA Negeri 2 Kecamatan Babattoman, Kabupaten Musi Banyuasin. Mesi dikenal sebagai pawang ikan pari.

AROMA mistis sudah terasa ketika Tribun Sumsel (Tribun Network) mengetik berita ini di Sekayu. KwH Meter listrik di rumah mendadak turun beberapa kali. Padahal sebelumnya tak pernah terjadi. Listrik milik tetangga juga tak ada masalah. Di tengah kegelapan dikejutkan pula oleh suara tumpukan buku di ruang tamu yang jatuh disertai lolongan anjing.

Desa Sugihwaras heboh ketika seorang nelayan, Nansir (38), secara tidak sengaja menjaring ikan pari seberat 120 kg di perairan Sungai Musi pada 24 Agustus lalu. Ikan berukuran besar itu dilepas atas permintaan Mesiyanti (16), paranormal cilik asal Desa Muara Punjung, Kecamatan Babattoman.

Gadis bernama Mesiyanti (16) ini terlihat seperti gadis seumurannya. Ia pelajar kelas dua di SMA Negeri 2 Kecamatan Babattoman, Kabupaten Musi Banyuasin. Usia Mesi masih muda, tetapi kekuatan mistisnya diakui penduduk seluruh desa, bahkan sampai desa tetangga. Kehadirannya sangat disegani.

Saat sebagian warga desa sudah membolehkan ikan pari dibawa pulang oleh Dr Husnah, Doktor Bidang Lingkungan Perairan Balai Riset Perikanan Perairan Umum Kabupaten Banyuasin, tiba-tiba Mesi muncul. Dengan gayanya yang cool, dia mencegah ikan itu dibawa untuk diteliti dan minta segera dilepas.

Siapakah Mesi, sehingga perkataannya dituruti orang? Tribun menyambangi kediaman remaja yang namanya mirip pemain sepakbola terkenal Lionel Messi itu di Desa Muara Punjung, Kecamatan Babattoman, Selasa (28/8/2012) lalu.

Tribun tiba di rumah panggung berlantai dua pukul 13.00 WIB, Mesi belum pulang sekolah. Di rumah ada beberapa kerabat, kakeknya, Taifur (64), dan juga Nansir. Mereka antusias menceritakan sosok Mesi dan memujinya. Sekitar setengah jam kemudian, Mesi pulang dan langsung berganti baju dengan kaos putih.

Perbincangan pun dimulai. Tribun berinisiatif menanyakan biodata remaja itu. Tiba-tiba Taifur menyela. Dia mengatakan, sosok yang dibincangi Tribun bukanlah Mesi, melainkan Nisa, anak penunggu Sungai Musi. Menurutnya, Nisa ini merupakan anak angkat pasangan dari "buaya kuning" bernama Abdul dan Aminah.

Sejenak perbincangan terhenti. Nisa (menggunakan tubuh Mesi) kemudian mengakui dia 'mati penasaran' pada usia 18 tahun karena tenggelam di Sungai Musi sebelum zaman penjajahan Belanda. Ia dibawa orangtua angkatnya ke Desa Muara Punjung dari Palembang.

"Saya ikutin Mesiyanti ini sudah lama, sejak ia berusia enam tahun. Tapi, baru bisa saya masuki badannya pada tahun ini, sebelum puasa," kata Nisa menggunakan dialek Palembang.

Dia memilih Mesi dengan pertimbangan remaja itu pendiam, baik, dan jarang keluar rumah. Selain itu, secara fisik, wajah dan tubuh Mesiyanti, menurut Nisa, sangat mirip dan boleh dibilang kembar dengan dirinya.

Nisa menceritakan, awalnya Mesiyanti sempat sakit saat ia masuki. Namun menurutnya, hanya sementara dan sejak saat itu Mesiyanti bisa menyembuhkan berbagai jenis penyakit menggunakan air putih dan dan jeruk nipis.

Taifur ikut nimbrung. Dia menuturkan, sejak cucunya dirasuki Nisa, beberapa masyarakat ada yang berdatangan untuk melakukan pengobatan, baik sakit secara fisik maupun secara mistik. Tamu yang datang pun juga banyak berasal dari luar kota.

"Cucu saya ini baru bisa mengobati pada saat puasa tahun ini, sekitar dua bulanan," jelasnya.

Selang tak berapa lama, Nisa merasa kelaparan dan makan yang sudah dimasak dengan lahap dan malah tambah. Menurut Taifur, Nisa lebih banyak makan dibandingkan Mesi. Mendengar perkataan kakeknya, tersebut, Nisa malah tertawa dan bilang lebih baik ia banyak makan nasi.

"Kalau lapar saat di dalam sungai, saya lebih enak makan ikan mentah. Kalau buaya lain, malah makan orang, biasanya makan jantung dan hati orang yang ditarik tenggelam," ujar dia.

Halaman
12
Sumber: Tribun Sumsel
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved