Sirah Cai tak Pernah Berhenti Mengalir
REZEKI dari Tuhan. Mungkin itu ungkapan yang pas untuk keberadaan mata air Sirah Cai di Gunung

"Untuk mendapatkan air setiap masyarakat disambungkan pipa dari 10 bak penampungan air. Setiap bak penampungan warga ditarik Rp 100 ribu per tahun. Dan alhamudlillah semua bisa mendapatkan air," ujarnya.
Melimpahnya air dari mata air Sirah Cai ini memang belum dimanfaatkan secara maksimal. Karena itu, Namin berharap 80 persen volume air yang tak dimanfaatkan warga itu bisa bermanfaat untuk yang lainnya, terutama dalam menyejahterakan Kampung Sirah Cai.
Lagi pula, menurut Namin, berdasarkan survei dari pemerintah, air tersebut layak dikonsumsi dan memiliki kandungan mineral yang masih tinggi.
"Kami sebetulnya ingin ada yang memanfaatkan sebagian air ini untuk pembangunan masjid, madrasah, pesantren, dan membiayai guru-guru ngaji. Tujuannya hanya untuk memajukan masyarakat dari segi pendidikan dan agama," katanya.
Sekretaris Desa Cisempur, D Jamaludin, tak bisa berkomentar banyak mengenai dengan keinginan warga Kampung Sirah Cai. Hanya saja pihak desa siap menjadi fasilitator jika warga berkeinginan sejumlah air yang tak dimanfaatkan itu bisa menyejahterakan Kampung Sirah Cai, terutama Desa Cisempur.
"Pada prinsipnya jika memang ada pengelolaan dari pihak mana pun, harus memberikan kontribusi lebih bagi masyarakat. Karena air itu merupakan sumber kehidupan masyarakat di Desa," ujarnya ketika ditemui di Kantor Desa Cisempur, Kecamatan Jatinangor, Kabupaten Sumedang, kemarin.