Sabtu, 4 Oktober 2025

Muslimin Keseringan Nginap di Puncak Pohon Kelapa

Karena kerap memanjat pohon kelapa dan atap rumah tetangga, bahkan sampai menginap di atas pohon, Muslimin (37) dipasung keluarga

Editor: Gusti Sawabi
zoom-inlihat foto Muslimin Keseringan Nginap di Puncak Pohon Kelapa
Banjarmasin Post/Ibrahim Ashabirin
ilustrasi

TRIBUNNEWS.COM — Karena kerap memanjat pohon kelapa dan atap rumah tetangga, bahkan sampai menginap di atas pohon, Muslimin (37), warga Kampung Callacu, Desa Ajakang, Kecamatan Soppeng Riaja, Kabupaten Barru, Sulawesi Selatan, dipasung keluarganya. Ia dianggap gila.

Orangtua Muslimin sudah meninggal. Ia kini tinggal bersama Jumardi, kakaknya; dan Neni, adiknya. "Sebelum dipasung, Muslimin kerap menginap di atas pohon kelapa milik tetangga hingga berhari-hari, dengan membuat ayunan sarung di atas pohon kelapa," kata Jumardi.

Menurut dia, mereka pernah kelabakan mencari Muslimin yang menghilang selama empat hari. "Akhirnya saat kami mencari di kebun di belakang rumah, kami melihat Muslimin membuat ayunan dari sarung di atas pohon kelapa. Karena takut ia jatuh dari pohon kelapa setinggi 10 meter tersebut, kami memutuskan untuk memasung Muslimin," ungkapnya.

Tak hanya itu, kata Jumardi, ketika Muslimin tinggal di atas pohon kelapa itu, ia kerap menghabiskan semua buahnya, "Ia bisa mengupas buah kelapa, baik itu kelapa tua maupun muda, tanpa menggunakan alat, hanya menggunakan mulutnya," ungkap Jumardi.

Meski dipasung, Muslimin tampak sehat. Ketika ditanya kenapa dia dipasung, ia menjawab, "Karena saya kerap memanjat atap rumah dan pohon kelapa tetangga." Sejak kapan mulai dipasung? "Saat menginjak usia SMP kelas III."

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved