Baju Bekas Impor Laris Manis
Disini lebih murah. Tinggal dicuci dan disetrika sudah seperti

TRIBUNNEWS.COM,KEDIRI - Penjualan baju bekas impor di Kediri meningkat menjelang datangnya lebaran. Warga membanjiri sentra penjualan baju bekas impor di jalan raya Gringging Kecamatan Grogol untuk membeli pakaian merek luar negeri yang akan dikenakan saat lebaran nanti.
Hal ini membuat omset penjualan naik hingga 40 persen.
Dengan merogoh kocek antara Rp 5.000 - 15.000, baju berlabel luar negeri sudah bisa dibawa pulang. Harga tersebut jauh lebih murah dibanding baju baru yang dibanderol Rp 50.000 - 100.000 per potong. Tidak heran bila warga ramai - ramai berbelanja baju bekas impor.
Mulai dari pekerja kantoran,swasta, pelajar, mahasiswa hingga ibu rumah tangga memilih baju bekas impor sebagai alternatif busana untuk lebaran.
"Disini lebih murah. Tinggal dicuci dan disetrika sudah seperti baru," ujar Yati, pembeli asal Tarokan.
Yudi, pembeli asal Mojo yang sehari - hari berprofesi sebagai kenek mengatakan, meski bekas, tapi baju impor masih bergengsi. Ia juga bisa berhemat untuk membelikan baju lebaran bagi kekasihnya.
"Murah meriah dan bergengsi mas," katanya.
Sementara itu, Ny Bani, salah satu pemilik stand baju bekas impor mengatakan, sejak awal ramadan, penjualan sudah meningkat.
Jika pada hari biasa, rata - rata dalam sehari bisa terjual 100 potong baju. Akan tetapi, sejak awal puasa, penjualan meningkat menjadi 140 - 150 potong per hari.
Peningkatan penjualan ini akan terus berlangsung mendekati lebaran. Bahkan, kenaikan omset bisa mencapai 5 kali lipat.
"Kalau lebaran bisa sampai 500 potong per hari karena pembeli sangat ramai," tuturnya.