Korban Meninggal Akibat Rabies di Pesawaran Bertambah
Korban meninggal akibat gigitan hewan pembawa virus rabies di Kabupaten Pesawaran bertambah menjadi dua. Kali ini menimpa Ponijah (80)
Laporan Wartawan Tribun Lampung, Robertus Didik
TRIBUNNEWS.COM, LAMPUNG - Korban meninggal akibat gigitan hewan pembawa virus rabies di Kabupaten Pesawaran bertambah menjadi dua. Kali ini menimpa Ponijah (80), warga Desa Sindang Garut, Kecamatan Way Lima, Kabupaten Pesawaran.
Sebelumnya gigitan anjing mengakibatkan Faisal Abdau (4), warga Kampungbaru, Kecamatan Punduh Pedada, meninggal pada Maret 2012 lalu.
Ponijah tidak kuasa menahan virus rabies yang menggerogoti tubuhnya setelah kurang lebih 55 hari digigit anjing liar, tepatnya 29 Mei 2012 lalu. Serangan anjing itu mengakibatkan luka gigitan di pipi kiri, pergelangan tangan kiri dan perut.
Kabid Pencegahan Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Dinas Kesehatan Pesawaran, Aila Karyus membenarkan adanya korban meninggal akibat gigitan anjing itu.
Menurutnya, saat itu Ponijah tidak langsung ke pelayanan kesehatan. Melainkan berobat ke dukun. Dia dibawa ke tempat pelayanan kesehatan, setelah ada aparat kampung yang mengetahui Ponijah digigit anjing dan melaporkannya ke puskesmas.
Kondisi lukanya saat itu terlihat membaik. "Tapi, tidak bersedia disuntik VAR (Vaksin Anti Rabies)," tukas Aila mewakili Kepala Dinas Kesehatan Pesawaran, Endang Sri Haryanti, Rabu (1/8/2012).
Kemudian nenek yang tinggal sendirian ini dirujuk ke Rumah Sakit Umum Pringsewu. Selama tiga hari dia dirawat. Aila mengatakan, Ponijah mendapat VAR dan perawatan ketika berada di rumah sakit.
Namun, tambah Aila, pihak rumah sakit menerangkan, pada saat dirawat itu Ponijah terdaftar sebagai pasien yang pulang tanpa diketahui pihak rumah sakit. Sehingga keterangan yang terdapat, Ponijah hanya terdiagnosa sebagai pasien gigitan hewan pembawa virus rabies, karena gejala rabies belum muncul.
Namun, pada 23 Juli 2012 kemarin Ponijah dibawa kembali ke RSUP lantaran kejang dan mulutnya mengeluarkan liur. Ironisnya, dia meninggal selang satu hari kemudian, 24 Juli 2012.
Aila mengakui jika pihaknya kecolongan dengan adanya satu korban meninggal lagi akibat rabies. Oleh karena itu, dia mengimbau kepada seluruh masyarakat dan aparat desa jika mendapati orang dengan gigitan hewan pembawa virus rabies, seperti anjing, kucing, dan monyet segera melaporkan ke puskesmas terdekat.
Menurutnya di puskesmas yang terdapat di Bumi Andan Jejama telah disediakan VAR gratis. Ia juga menyarankan, bagi warga yang menderita gigitan hewan segera mencuci lukanya dengan sabun minimal 15 menit.
"Upaya itu sebagai langkah awal untuk mengantisipasi penularan virus rabies," ujarnya. Setelah mencucinya lalu segera pergi ke puskesmas.
Baca Juga:
- Kejati Kesulitan Ungkap Oknum Dibalik Pelarian Djusmin
- Aktivitas Perusahaan Sukotjo Bambang Dipindah ke Bekasi
- Polisi Endapkan Kasus Penyelundupan Mobil Bodong
- Pangdam Udayana Datang Perbatasan Aman