Puluhan Juta Omset dari Pusat Takjil Jl Hayam Wuruk Kediri
Ya lumayan, untungnya perhari bisa Rp 400 ribu – 750 ribu,” ujar Tutus, salah satu pedagang
TRIBUNNEWS.COM, KEDIRI- Datangnya bulan ramadan membuat pemandangan berbeda di ruas Jl Hayam Wuruk Kota Kediri.
Salah satu ruas jalan utama dalam kota itu berubah menjadi pusat takjil dadakan.
Warga berjubel membanjiri deretan meja pedagang yang menjajakan berbagai jenis masakan dan minuman untuk takjil setiap menjelang waktu buka puasa.
Di lokasi tersebut, ada lebih dari 80 pedagang takjil dadakan yang menjual aneka makanan dan minuman di atas meja yang diatur berderet di tepi jalan. Kebanyakan para pedagang bukan pedagang asli.
Mereka berasal dari berbagai profesi, mulai petugas kebersihan, mahasiswa hingga ibu rumah tangga. Pilihan menjadi pedagang takjil dadakan diambil karena keuntungan yang diperoleh sangat menggiurkan.
Dengan waktu buka mulai dari pukul 14.00 – 18.00 WIB, para pedagang rata-rata bisa meraup omset antara Rp 1 juta-Rp 2 juta. Dari omset itu, keuntungan yang diambil pedagang berkisar antara 30 sampai 50 persen.
“Ya lumayan, untungnya perhari bisa Rp 400 ribu – 750 ribu,” ujar Tutus, salah satu pedagang, Senin (23/7/2012).
Sementara itu, para pembeli kebanyakan mengaku terbantu dengan keberadaan pasar takjil dadakan ini. Umumnya, mereka membeli masakan dan minuman takjil karena tidak sempat memasak sendiri.
Selain itu, aneka masakan dan minuman seperti es buah, botok, ayam panggang ditawarkan dengan harga murah.
“Tidak sempat memasak harus kerja seharian,” ujar Rahma (38) salah satu karyawati swasta.